Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jabatan sebagai Tanggung Jawab dan Kepercayaan (tentang Acara Serah Terima Jabatan Kepala SMPN 3 Wulanggitang)

4 Agustus 2020   07:41 Diperbarui: 4 Agustus 2020   07:32 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidik dan tenaga kependidikan Spentig Hewa bersama pimpinan lama, baru, dan korwil pengawas kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura. Dok.pribadi

Setelah pelantikan pada Kamis (09/07/20) lalu, acara serah terima jabatan kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal SMPN 3 Wulanggitang baru dilaksanakan Sabtu, 01 Agustus 2020. Bertempat di aula SMPN 3 Wulanggitang, acara ini dihadiri tidak banyak orang mengingat situasi pandemic Covid-19 yang masih mengancam.

Acaranya pun dikemas secara sederhana. Dan yang diundang hanyalah para kepala sekolah (dasar) dan kepala desa dari wilayah pendukung SMPN 3 Wulanggitang, kepala TKK dan SMA dan tokoh masyarakat di desa Hewa, ketua komite, dan pengurus OSIS Spentig Hewa.

Acara diawali dengan misa yang dipimpin pastor Paroki Watobuku, Pater Domi, SVD. Dalam khotbanya, Pater Domi, SVD mengatakan bahwa setiap jabatan adalah kepercayaan dari Tuhan. Sebagaimana nabi Yeremia yang dipanggil dan diutus Tuhan, kita juga dipanggil dan diutus mewartakan Tuhan lewat tugas dan jabatan yang diemban. Karena itu jabatan apa pun yang diemban mesti digunakan untuk melayani Tuhan lewat sesama.

Setelah perayaan ekaristi, para undangan berisitihat sejenak sambil menikmati hidangan ringan: kopi, teh dan kue yang disediakan keluarga besar Spentig Hewa. Kurang lebih pkl.12.00 acara serah terima dimulai. Diawali dengan sapaan oleh Gerardus Kuma sebagai MC, Ibu Klara G. Mare bertindak sebagai dirigen lalu memimpin peserta acara menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ibu Yosefina Nogo Hodo, guru Agama Katolik Spentig Hewa kemudian memipin doa pembuka acara.

Pak Felix Pebruyanto Liwu dan Petrus Kopong Wolor secara bergantian membacakan SK pengangkatan kepala UPTD Satuan Pendidikan Formal SMPN 3 Wulanggitang oleh Bupati Flores Timur dan berita acara serah terima jabatan. 

Selanjutnya dilakukan penandatanganan berita acara serah terima jabatan yang disaksikan oleh koordinator pengawas kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Bapak Simon dan ketua komite SMPN 3 Wulanggitang, Bapak Agus Bey Soge.

Dalam acara sambutan, Ketua Komite SMPN 3 Wulanggitang, Agus B. Soge menjadi pembicara pertama. Beliau, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada Pak Hen (kepsek lama) yang telah mengabdikan diri dalam waktu yang lama di SMPN 3 Wulanggitang. Sementara kepada kepala sekolah yang baru, beliau menekankan agar terus menjalin kerjasama dengan komite demi pembangunan lembaga ke arah yang lebih baik.

Kepala sekolah lama, Yohanes Hegon Kelen, dalam sambutannya mengisahkan awal pengabdiannya di Spentig Hewa. Selama 17 tahun mengabdi di Spentig, 12 tahun dilalui sebagai guru bantu dan 5 tahun sebagai kepala sekolah. Sebagai pendidik yang ditempatkan ketika sekolah ini pertama kali dibuka, pak Hen, sapaan kepsek lama, merasa begitu menyatu dengan lembaga ini.

Kepala sekolah baru, Kristina Sabu Punang, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa jabatan diberikan kepadanya sebagai kepala SMPN 3 Wulanggitang bukan untuk dibanggakan. Namun itu adalah tugas yang harus dipertanggungjawabkan. Karena itu Ibu Kris, sapaan kepsek baru, meminta dukungan dari semua stakeholder dalam membangun lembaga pendidikan SMPN 3 Wulanggitang.

Korwil Pengawas Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, Bapak Simon mewakili Dinas PKO Kabupaten Flores Timur dalam sambutannya menegaskan estafet kepemimpinan di lembaga pendidikan harus terus berjalan. Karena itu serah terima jabatan adalah hal lumrah. 

Walau estafet kepemimpinan sebuah lembaga pendidikan berubah, mutu pendidikan harus menjadi prioritas utama. Untuk itu, dituntut kerja keras, cerdas dan ikhlas dari pimpinan. Kepala sekolah juga harus menjalin kerja sama dengan semua mitra kerja. Suasana kerja yang harmonis juga harus tercipta bersama rekan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun