Mohon tunggu...
Kristogonus Tadeus
Kristogonus Tadeus Mohon Tunggu... Guru - mencitai kebijkasanaan

kristo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meretas Jejak Hidup Joe Biden, Presiden Amerika Terpilih

9 November 2020   06:30 Diperbarui: 9 November 2020   06:44 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekedar ingin meneladaninya

"Joe Biden tu katolik ya pak Kris" tanya rekan kerjaku kepadaku. "Oh iya nya pak Manurung. Aku kurang tahula pak. Tak palah kuikuti pak Manurung pilpres Amerika kali ini", jawabku. Entah kenapa pertanyaan rekan kerjaku ini menyentilku untuk menelusuri orang nomor satu di Amerika ini.

Benarkah dia katolik? Inilah awal mula rasa penasaranku pada Joe Biden. Membolak balik media media online dan bertanya "kakek" segala tahu, google tentang profil Joe. Walaupun aku bukan warga Amerika, tapi aku ikut bangga dan bersyukur seandainya benar Joe penganut Katolik. Setahuku, selama sejarah Amerika yang telah berdiri ratusan tahun, baru satu dari tokoh katolik yang mampuh meraih kursi kepresidenan. Dialah Jhon F Kenedy. Itupun tak sampai akhir masa jabatan, Kenedy mati terbunuh. Aku berkesimpulan, berari tokoh katolik tak dapat berbuat banyak dalam perpolitikan Amerika. Akupun tak tahu apakah benarnya kesimpulanlanku ini.

Benar kata kawanku pak Manurung. Hasil serching ku di dunia Maya menyebutkan Joe Biden adalah penganut Katolik Roma yang taat. Bukan hanya darah katolik saja yang membanggakan ku dari seorang Joe Biden. Jejak jejak hidup Joe juga menginspirasi ku. Perjalanannya hidupnya terbilang dramastis. 

Joe kesulitan mengucapkan kalimat hingga SMA. Dia harus berjuang ekstra untuk bisa berbicara di depan umum. Lebih tragis kurasa, saat Joe ditinggalkan oleh istri dan putrinya yang meninggal akibat kecelakaan. Kedua putranya yang selamat pun dengan kondisi kritis. Ah..tak bisa la kubayangkan. "Jauhkan dari keluarga kami yang seperti ini Tuhan" gumamku dalam hati untuk menepis kegalauan.

Joe tidak menyerah. Iman Katolik makin mengakar dalam hidupnya. Karena tekanan hidup, Joe pernah berkeinginan untuk tidak lagi berkarir dalam dunia politik. Joe teringat akan pesan ayahnya "Joe, ukuran seseorang itu bukan seberapa sering dia jatuh tetapi seberapa sering dia bangun dan bangkit". Joe dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Perpaduan iman Katolik, pendidikan keluarga serta pengalaman hidupnya, Joe menempa hidupnya. Kebersamaan yang dilalui bersama warga kulit hitam, semakin mengasah batinnya untuk menghormati dan memperjuangkan kemanusiaan.

Mengingat usianya sudah 77 tahun boleh jadi ini adalah puncak dari karirnya. Joe tercatat sebagai presiden tertua dalam sejarah pilpres Amerika. Belum tahu nasib Joe kedepan. Apakah dia dikenang sebagai presiden yang memperjuang kemanusiaan atau sebaliknya. Apakah Joe mampu mempertahankan nilai nilai katolik dalam tampuk kekuasaan annya? Apakah Joe mewujudkan janji janji kampanyenya? Doaku, doa dan harapan kita semua, dalam puncak karier kepresidenannya, Joe tampil memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan bagi masyarakat Amerika khususnya dan dunia pada umumnya.

Kisah perjalanan Joe juga mengajarkanku untuk menatap hidup ini dengan penuh optimis. Kegagalan, tantangan dan rintangan dalam hidupku, harus aku jadikan untuk semakin menempa hidup menjadi lebih baik. Mungkin aku tak bisa seperti Joe yang bisa membantu orang lewat, kuasa, jabatan, materi, uang. Tapi setidaknya aku berharap hidupku tidak menyusahkan orang lain. Sebaliknya lewat karya dan sikap menjadi berkat bagi orang lain. Kiranya harapanku ini menjadi harapan kita semua.

SELAMAT BUAT JOE BIDEN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun