Mohon tunggu...
Krisna Al Ikhsan Ferdiansyah
Krisna Al Ikhsan Ferdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be Happy Forever

keep calm

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pikiran Negatif

21 Januari 2022   20:55 Diperbarui: 21 Januari 2022   21:04 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika seseorang berdiam diri apa lagi sedang sendiri ada beberapa kemungkinan yang tetap berputar-putar dalam benaknya: berkhayal, melamun atau mereka-reka serba neka.
Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pernah memiliki pikiran negatif.  Pikiran negatif adalah berkutatnya angan-angan untuk memikirkan, merencanakan atau membalas dendam dengan tindakan buruk. Pikiran ini terjadi biasanya dilatar belakangi oleh beberapa hal. Pikiran negatif terjadi sebagai respon terhadap perlakuan yang membuat dirinya kecewa. Hal kedua yang menyebabkan adanya pikiran negatif adalah mendesaknya keinginan untuk merencanakan sesuatu yang jahat pada orang lain. Penyebab yang ke3, karena memang orang tersebut merupakan tipe yang pikirannya tidak baik. Jenis pikiran ini tentu saja sangat merusak karena  tidak saja merugikan kepada dirinya sendiri tetapi dapat berakibat fatal bagi orang lain.
Kebiasaan membiarkan pikiran negatif menjadi liar sama saja menciptakan kekacauan dan merusak suasana. Apa lagi kalau sampai terbawa kedalam ibadah yang membutuhkan konsentrasi. Contohnya saat menjalankan shalat, jika penumpang gelap ini terbawa maka keinginan untuk shalat dengan khusyuk terancam gagal total.
Pada hakekatnya segala bentuk lintasan dalam pikiran konon bersumber dari hati. Jika yang berkutat dalam hati adalah hal-hal yang negatif maka dapat dipastikan bahwa ucapan yang keluar dan tindakan yang dilakukan biasanya berhaluan keburukan. Oleh karena itu menjaga hati agar terhindar dari lintasan keburukan berarti berupaya untuk merawat sikap agar selalu menjadi pribadi terpuji.
Kurang lebihnya ada beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam mengatasi krisis dari pikiran negatif. Cara pertama adalah menjalankan tindakan antisipasi. Sebagaimana dipahami bahwa pikiran buruk yang dibiarkan bertumpuk-tumpuk, jelas akan membawa dampak negatif pada jiwa raga. Beban keburukan yang sengaja disimpan dapat berpotensi menjadi sampah dan berakibat pada kemunduran jasmani maupun rohani. Secara fisik gejala pemilik pikiran negatif yang sudah kronis biasanya berwajah pucat dan bertubuh kurus. Hal ini dimungkinkan karena kehilangan gairah sehingga menurunkan nafsu makan yang berakibat pada asupan gizi tidak terpenuhi sedangkan secara psikis, pemilik pikiran negatif biasanya kondisi kejiwaannya labil, emosional, tensi tinggi dan sensitif oleh karena itu dengan memiliki pemahaman tentang akibat negatif dari pikiran buruk, diharapkan dapat menjadi sarana untuk antisipasi. Dalam hal ini jika mulai terlintas pikiran buruk segera dihapus dari kemungkinan untuk tumbuh dan berkembang.
Cara yang kedua adalah dengan melakukan program netralisasi. Rancangan kegiatan ini diaplikasikan apabila terjadi indikasi ada benih pikiran buruk yang melintas langkah netralisasi dilakukan dengan beristigfar: Astaghfirullah, mohon ampun kepada Allah. Program netralisasi diharapkan dapat mendinginkan suasana dan mengubah sikap emosional menjadi stel kendo. Contohnya ketika sedang enak-enaknya berkendaraan tiba-tiba disalib secara zig-zag yang membuat darah mendidih. Cara menetralisir keadaan dengan berprasangka bahwa orang terebut memiliki kepentingan mendesak. Apabila anak muda yang melakukan, maka sebaiknya dimaklumi. Apa bila suatu ketika memperoleh perlakuan tidak mengenakkan dari orang lain maka kita merespon dengan bijak dengan memanfaatkan hinaan tersebut sebagai intropeksi dan selanjutnya digunakan untuk menigkatkan kepribadian. Ketika terjadi konflik dalam rumah tangga atau salah paham maka jangan dibiarkan pikiran negatif berkembang liar dengan memperpanjang sakit hati atau menyusun agenda tindakan balasan. Jika sewaktu-waktu membayangkan suatu tanpa tema yang jelas ujung pangkalnya, maka dapat segera di netralisir degan mengalihkan perhatian. Merenungi keajaiban ciptaan Tuhan.
Cara ketiga dengan melakukan aktivitas fisik menghalau pikiran negatif maka sebikny jangan berdiam diri membiarkan pikiran negatif tanpa kendali harus bangkit dan terus bergerak. Harus bisa mengalihkan perhatian dari pemikiran buruk. Kegiatan membaca, berolahraga, melakukan hal-hal positif agar dapat menjuhkan dari pikiran negatif dalam mewujukan pikiran yang positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun