Mohon tunggu...
Kris Banarto
Kris Banarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Bisnis dan Humaniora

Penulis buku: Transformasi HRD dalam Bisnis (Deepublish, 2021). Ketika Kita Harus Memilih (Gunung Sopai, 2022). Rahasia Sukses Bisnis Modern (Deepublish, 2022). Merajut Keabadian (Bintang Semesta Media, 2023). Kupas Tuntas Bisnis Properti (Deepublish, 2024). Website: www.ManajemenTerkini.com.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menyingkap Green Business dengan Konsep Triple Bottom Line

5 April 2021   07:30 Diperbarui: 5 April 2021   07:45 4643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Green Business (shutterstock.com dalam Kompas.com)

Triple Bottom Line (TBL) yang dikenal dengan 3P, pertama kali diperkenalkan oleh John Elkington pada tahun 1994, seperti yang tertulis dalam bukunya Cannibals with Forks. John adalah seorang konsultan Sustainable yang telah membantu perusahaan-perusahaan menyusun program CSR.

John menyarankan perusahaan menyiapkan tiga garis bawah secara terpisah yaitu profit, people dan planet.

#Profit

Semua perusahaan fokus untuk mengejar keuntungan. Semakin besar keuntungan akan berpengaruh cukup besar bagi para pemangku kepentingan (stake holder). Di dalam meraih keuntungan sebaiknya perusahaan tetap menegakkan kaidah-kaidah etika dalam berbisnis.

Perbaikan berkelanjutan (continues imprvovement) dan kreativitas nilai (value creation) atas produk menjadi penentu suatu keuntungan bisnis. Artinya perusahaan dapat memperoleh laba melalui kepuasan konsumen atas suatu produk.

Dengan demikian produktivitas akan meningkat. Organisasi bisnis juga dapat menerapkan efisiensi biaya operasional, agar margin keuntungan semakin besar.

#People

Dampak positif suatu bisnis tidak saja dinikmati oleh para pemangku kepentingan. Namun, juga masyarakat baik di sekitar lokasi perusahaan dan para pengguna produk.

Perusahaan dan masyarakat menjadi hubungan yang saling menguntungkan (mutual benefit), perusahaan membutuhkan masyarakat demikian juga sebaliknya.

Organisasi bisnis dapat memprioritaskan masyarakat sekitar untuk bekerja di perusahaan. Dan dapat memberikan dampak positif masyarakat sekitar, misalnya pembangunan sarana air bersih, pembinaan wirausaha dan sebagainya.

#Planet

Keberadaan perusahaan harus dapat menciptakan lingkungan yang baik dan aman bagi masyarakat sekitar. Jangan sampai mencemarkan tanah, air dan udara.

Perusahaan dapat bekerja sama dengan konsultan lingkungan dan melibatkan pemerintah untuk dapat mengelola polusi udara dari asap pabrik dan pembuangan limbah yang berbahaya bagi udara, tanah, dan air sungai.

Misalnya dengan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan (go green).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun