Minggu 11 Mei 2014, Walikota Surabaya Tri Rismaharini marah melihat kondisi tanaman di Taman Bungkul, karena berantakan setelah usai perusahaan es krim Wall's menggelar acara bagi-bagi es krim gratis.
Rupa-rupanya masyarakat Indonesia tidak bisa mendengar kata gratis, mereka berbondong-bondong mendekati tempat pembagian es krim sampai menginjak-injak tanaman yang ada.
Sontak Risma marah besar sebagai bentuk kecintaan pada kota yang dipimpinnya. Begitulah sepintas sosok Risma yang tegas dan peduli dengan keindahan taman.
Sebagai seorang arsitek ibu dari Fuad Bernardi itu paham betul mengelola kota menjadi indah. Terbukti Kota Surabaya meraih penghargaan adipura sebanyak delapan kali berturut-turut.
#Diangkat Menteri
Rabu 23 Desember 2020 menjadi peristiwa penting bagi dirinya, bersama dengan lima menteri lainnya Risma dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus korupsi bantuan sosial Covid-19.
Wanita lulusan S2 jurusan Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu dikenal sebagai pribadi gila kerja tetapi bukan gila jabatan.
Pada waktu masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya sempat ditawari oleh Megawati Soekarnoputri , menjadi Calon Gubernur Jawa Timur namun ditolaknya.
Maka ketika Mensesneg Pratikno menelepon wanita yang menerima gelar Doktor Honoris Causa (HC) bidang Manajemen Pembangunan Kota dari ITS itu, sebagai menteri ia tidak dapat menolaknya. Mengingat pada Februari 2021 masa jabatan Risma sebagai Wali Kota Surabaya berakhir.
#Gemar Blusukan
Gaya kepemimpinan Risma sebagai Menteri Sosial tidak jauh berbeda ketika menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Hari pertama berkantor ia langsung melakukan blusukan memotret permasalahan yang dihadapi kementerian sosial yang di pimpinnya.
Didampingi oleh direktur jenderal, inspektur jenderal dan beberapa staf, Risma melakukan blusukan di kawasan Sungai Ciliwung dan berdialog dengan para pemulung.