Mendengar tanah gambut pasti difikiran kita adalah tanah dengan kandungan organik yang tinggi namun ber-pH masam, sehingga sulit bagi tanaman menyerap unsur kandungan organik yang ada di tanah dan membuat seolah-olah tanah gambut ini merupakan jenis tanah yang sangat tidak cocok untuk ditanami tanaman apapun.Â
Umumnya lahan gambut tergolong sesuai untuk berbagai jenis tanaman pangan dengan faktor pembatas utama yaitu kondisi perakaran. Beberapa faktor pembatas yang dominan adalah kondisi lahan yang jenuh air, bereaksi masam dan mengandung asam organik yang beracun serta status unsur hara rendah.Â
Dengan data seperti itu anda yakin untuk bercocok tanam di lahan gambut? Dengan metode yang tepat serta melihat kandungan organik yang sangat melimpah di dalam tanah ini, kita harus yakin bahwa tanah gambut menyimpan potensi besar untuk dunia pertanian.Â
Tapi, harus ada upaya untuk meningkatkan produktivitas lahan gambut. Hal dapat dilakukan yaitu dengan pembakaran lahan secara benar, menerapkan teknologi pengelolaan air, pemupukan serta pemilihan komoditas yang tepat.
Pembakaran lahan secara tepat
Dengan membakar lahan maka abu hasil pembakaran akan sangat membantu menurunkan keasaman tanah dan dapat menyuburkan tanah. Tidak semua lahan gambut bisa dibakar, ada kriteria tertentu tanah gambut yang bisa dibakar.Â
Jika salah membakar lahan gambut akan berakibat sangat fatal mulai dari pencemaran udara, asap dan tentunya akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Membuat saluran air
Pemberian pupuk