Kemarin, 27 September 2025, saya memperoleh pengalaman yang sulit dilupakan ketika diajak oleh Ibu Lientji M. Latul (Ibu Leni), Ketua Pengurus Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) Daerah Pulau-pulau Lease, untuk mengikuti Ibadah Rayon Haruku di Gereja Eben Haezer Jemaat GPM Kariu, Pulau Haruku.Â
Suasana Ibadah & Perkenalan
Ibadah berlangsung sederhana, penuh sukacita. Seusai ibadah, Ibu Leni menyampaikan apresiasinya karena cabang dan ranting AM GPM hadir dengan kompak: bukan hanya dari Kariu, tetapi juga dari Ranting Haruku dan Ranting Hulaliu.
Pada kesempatan itu, beliau memperkenalkan saya, Kristanto Irawan Putra dari Yayasan BINTARI, yang tengah mendampingi masyarakat di Saparua dan Banda dalam upaya melindungi lingkungan, khususnya di bidang pengelolaan sampah. Mendengar penyemangat dari beliau, saya merasa energi muda yang hadir hari itu bukan sekadar seremoni, tetapi benar-benar kekuatan sosial yang penting bagi pulau-pulau kecil di Lease.
Kariu: Pemulihan yang Panjang
Melihat Kariu hari ini, saya terdiam. Bekas bangunan gereja yang hangus terbakar masih ada, pun begitu dengan cerita rumah-rumah yang terbakar pada Kerusuhkan Haruku 2022 lalu (https://www.tempo.co/hukum/istana-sebut-konflik-sosial-di-pulau-haruku-maluku-sudah-selesai-37754). Rumah-rumah putih baru dibangun oleh Kementerian PUPR, namun sebagian warga masih harus menunggu. Mereka masih tinggal di tenda-tenda bantuan Kementerian Sosial. Menurut pendeta setempat, kerusuhan 2022 berdampak membuat "jambore terlama" --- pahit, melelahkan, dan penuh kerugian karena di tengah tekanan ekonomi yang ada mereka-mereka ini masih harus tinggal di dalam tenda.
Pemerintah terus berupaya, tapi jelas tantangannya besar. Mobilisasi material bangunan ke pulau kecil seperti Haruku bukan perkara murah. Masih ada 100--200 rumah yang perlu dibangun ulang. Di titik inilah solidaritas dan gotong royong warga menjadi "modal sosial" paling berharga.
Bakti Lingkungan: Dari Gereja yang Hangus ke Harapan Baru
Sebelum menutup kegiatan, Angkatan Muda melakukan bakti lingkungan. Mereka membersihkan lingkungan dan lokasi eks gereja yang terbakar. Kami menimbang sebagai perolehan hasil kerja bakti dengan hasil sebagai berikut