Mohon tunggu...
Kristanto Irawan Putra
Kristanto Irawan Putra Mohon Tunggu... Plastic Waste & Circular Economy Specialist

UNIKA Program Magister Lingkungan dan Perkotaan l SMA TN Angkatan XVIII l Direktur Bank Sampah Induk Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

WCD Maluku 2025 dari Pulau Haruku: Semangat Angkatan Muda GPM Pulau Lease Pulihkan Kariu

28 September 2025   08:59 Diperbarui: 28 September 2025   08:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Angkatan Muda GPM Rayon Haruku melakukan bakti lingkungan bersama di eks Bangunan Gereja di Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

Kemarin, 27 September 2025, saya memperoleh pengalaman yang sulit dilupakan ketika diajak oleh Ibu Lientji M. Latul (Ibu Leni), Ketua Pengurus Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) Daerah Pulau-pulau Lease, untuk mengikuti Ibadah Rayon Haruku di Gereja Eben Haezer Jemaat GPM Kariu, Pulau Haruku. 

Suasana Ibadah & Perkenalan

Ibadah berlangsung sederhana, penuh sukacita. Seusai ibadah, Ibu Leni menyampaikan apresiasinya karena cabang dan ranting AM GPM hadir dengan kompak: bukan hanya dari Kariu, tetapi juga dari Ranting Haruku dan Ranting Hulaliu.

Pada kesempatan itu, beliau memperkenalkan saya, Kristanto Irawan Putra dari Yayasan BINTARI, yang tengah mendampingi masyarakat di Saparua dan Banda dalam upaya melindungi lingkungan, khususnya di bidang pengelolaan sampah. Mendengar penyemangat dari beliau, saya merasa energi muda yang hadir hari itu bukan sekadar seremoni, tetapi benar-benar kekuatan sosial yang penting bagi pulau-pulau kecil di Lease.

Kariu: Pemulihan yang Panjang

Melihat Kariu hari ini, saya terdiam. Bekas bangunan gereja yang hangus terbakar masih ada, pun begitu dengan cerita rumah-rumah yang terbakar pada Kerusuhkan Haruku 2022 lalu (https://www.tempo.co/hukum/istana-sebut-konflik-sosial-di-pulau-haruku-maluku-sudah-selesai-37754). Rumah-rumah putih baru dibangun oleh Kementerian PUPR, namun sebagian warga masih harus menunggu. Mereka masih tinggal di tenda-tenda bantuan Kementerian Sosial. Menurut pendeta setempat, kerusuhan 2022 berdampak membuat "jambore terlama" --- pahit, melelahkan, dan penuh kerugian karena di tengah tekanan ekonomi yang ada mereka-mereka ini masih harus tinggal di dalam tenda.

Pemerintah terus berupaya, tapi jelas tantangannya besar. Mobilisasi material bangunan ke pulau kecil seperti Haruku bukan perkara murah. Masih ada 100--200 rumah yang perlu dibangun ulang. Di titik inilah solidaritas dan gotong royong warga menjadi "modal sosial" paling berharga.

Bakti Lingkungan: Dari Gereja yang Hangus ke Harapan Baru

Sebelum menutup kegiatan, Angkatan Muda melakukan bakti lingkungan. Mereka membersihkan lingkungan dan lokasi eks gereja yang terbakar. Kami menimbang sebagai perolehan hasil kerja bakti dengan hasil sebagai berikut

  • Gelas plastik: 0,5 kg

  • Kemasan saset: 1,5 kg

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun