Mohon tunggu...
Purnama Putri
Purnama Putri Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Juru Masak

Penyuka traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tips Hidup Nyaman Bertetangga

24 Juni 2022   18:57 Diperbarui: 24 Juni 2022   20:31 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selama 18 tahun saya tinggal di beberapa kota, baik dalam maupun luar negeri. Selama itu juga hidup bertetangga dengan orang dari berbagai latar belakang saya pelajari. Hidup bertetangga tidak selalu mudah, terutama bila bertetangga dengan orang yang egois (mau menang sendiri, tidak peduli pada orang lain). Selama saya berpindah-pindah, ada delapan tips yang mungkin bisa jadi inspirasi buat anda:

1. Jangan membuat keributan, terutama saat malam hari.

Malam hari adalah waktunya orang beristirahat. Sampai batas waktu tertentu (mungkin kalau di Indonesia sampai jam 8 atau 9 malam), keributan masih bisa ditolerir. Tapi, keributan apa pun sebenarnya tidak mengenakkan. Entah itu keributan karena acara keluarga, kumpul-kumpul, atau mungkin juga merenovasi rumah anda.

Kalau anda ingin tetap mengadakan acara atau bekerja merenovasi rumah sampai larut malam, dan itu membuat ribut, mintalah izin kepada tetangga anda dulu. Katakan pada tetangga anda bahwa acara atau pekerjaan anda tidak bisa ditunda. Dengan cara seperti itu tetangga bisa memaklumi.

2. Jagalah ketenangan lingkungan.

Di beberapa negara di Eropa, masyarakatnya sudah sangat tertib. Karena rumah mereka mepet-mepet, mereka jarang sekali membuat suara-suara tak perlu. Jangankan suara dari tetangga, suara lonceng dari tempat ibadah pun bisa diprotes warga kalau mengganggu ketenangan.

Di Indonesia kita lebih tolerir, tapi saya lihat masih banyak yang suka membuat ribut. Misalnya orang yang suka membunyikan klakson kalau baru saja pulang kerja. Daripada membunyikan klakson, lebih baik membeli bel, paling harganya seratus atau dua ratus ribu rupiah. Anda bisa memencet bel itu untuk memanggil orang dari dalam rumah membukakan pintu.

3. Jagalah kebersihan lingkungan.

Di beberapa kota besar di Indonesia, juga di beberapa desa di Bali, masyarakatnya sangat sadar tentang membuang sampah pada tempatnya. Namun, saat tinggal di Sulawesi dan Kalimantan saya sering melihat orang membakar sampah. Asapnya ke mana-mana, membuat udara sesak. Padahal tempat membuang sampah untuk warga (truk kuning) jaraknya tidak jauh dari rumah.

Ada juga warga yang suka membuang sampah plastik di jalan perumahan, kalau terkena angin ke mana-mana, bahkan masuk ke rumah tetangganya. Membuang sampah adalah hal yang kelihatannya sepele. Tapi orang yang suka membuang sampah sembarangan adalah orang yang sifatnya buruk. Secara tidak langsung mereka memiliki pemikiran bahwa suatu hari ada orang lain yang membereskan sampah yang mereka buang sembarangan, dan itu berarti dalam pemikiran mereka orang lain itu adalah pembantu mereka.

4. Miliki hewan peliharaan secukupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun