Mohon tunggu...
kopi barbar
kopi barbar Mohon Tunggu... Penulis - Bismillahirtohmanirrohim

My name is Siti Robiqoh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Thesisi or Skripsi Should Be An Options for Students, Not An Obligation

27 Maret 2021   15:40 Diperbarui: 27 Maret 2021   15:44 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hello friends! How's life? I hope we are in the right way until heaven, aamiin ya Allah.

Okay welcome back to my opinion about some topics. Now I will talk to you about my opinion about Thesisi/ Skripsi.

Tentunya kita sebagai mahasiswa sangat menyukai kegiatan di luar kampus, sehingga para dosen sampai para pemerintah pun sangat senang memberi tugas saat kita (para mahasiswa) sedang melakukan kegiatan di luar kelas, atau bahkan mereka (apra petinggi) juga senang memberi tugas kita untuk ke luar kampus. 

Untuk yang jurusan kependidikan, mungkin mereka memberi tugas seperti, survey ke sekolah-sekolah, melakukan interview guru yang bersangkutan dengan mata kuliah yang dipilih untuk mencari tahu tentang masalah-masalah yang ingin diteliti. Untuk jurusan lain seperti ekonomi, mungkin dosen-dosennya memberi tugas seperti berjualan, atau pemasaran suatu barang dan jasa. 

Untuk jurusan yang lain mungkin ada tugas di luar kampus lebih banyak lagi, sehingga muncullah tugas yang menurut para sebagian besar mahasiswa ini adalah tugas yang teramat sangat berat untuk dilaksanakan, bahkan banyak yang molor kwisuda hanya karena tugas ini. Tugas ini pasti teman-teman sudah tahu bukan? Ya. Ini adalah skripsi/thesis.

Ada beberapa pendaapt saya mengenai skirpsi atau thesis ini. Jujur saja, saya kurang setuju dengan tugas yang satu. Ada beberapa alasan saya kenapa saya kurang setuju atau bahkan tidak setuju dengan adanya skripsi. Diantaranya adalah:

Thesis/skripsi adalah momok bagi saya. Kenapa saya bilang demikian? Ya karena saya memiliki jiwa yang sangat takut akan sesuatu yang sangat mengancam bagi masa depan saya, saya tidak tahu itu nanya penyakit apa dalam ilmu psycology, namun saya benar-benar memiliki rasa khawatir yang sangat besar, sehingga saya merasa ketakutan sendiri. 

Saya takut jika saya akan mendapat banyak kesulitan ketika mengerjakan skripsi, saya lebih suka diberi tugas keci-kecil yang mungkin banyak, asalkan hasil kerja saya hanya didiskusikan hanya berdua. Yakni antara saya dan dosen sendiri. Saya kgawatir ketika tugas saya ditampilkan di depan banyak orang, saya melakukan banyak kesalahan kemudian saya menjadi pusat perhatian bagi mereka, lalu saya akan merasa down dan tidak ingin melanjutkannya kembali.

Skripsi/thesis merupakan tugas yang belum tentu terlaksana. Kenapa saya bilang begitu? Karenaemurut saya, tidak ada yang tahu kita kedepannya akan jadi seperti apa. Memang betul bahwa ilmu yang dicapai dengan cara yang sungguh-sungguh akan melekat sampai akhir hayat, apalagi kita sangat memahami akan hal tersebut. 

Akan tetapi sisi negatif pikiran saya adalah, ketika saya mengerjakan skripsi, lalu saya melakukan survey ke tempat-tempat yang bersangkutan dengan topik saya, ketika saya lulus saya tidak menjalankam apa yang saya buat, bahkan saya menjadi orang yang sangat jauh arahnya dengan bayangan skripsi, atau bahkan jurusan saya. 

Tapi saya sama sekali tidak menyesali saya masuk dan berbaur dengan jurusan saya, meski awalnya saya hanya asal pilih, namun semua saya jadikan pengalaman, pengisi memori dan cerita yang dapat saya ceritakan kepada keturunan saya kelak. Akan tetapi, kembali lagi pada skripsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun