Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perlukah Kita Membela Seorang Melania Trump?

13 Februari 2017   18:34 Diperbarui: 14 Februari 2017   11:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: socialundertaking.com

Di tengah panasnya debat cagub pilkada DKI yang baru berakhir pada 10 Februari 2017 kemarin, ternyata terdapat sesuatu yang "kurang" dari serangkaian acara yang dibungkus formal itu. Unsur tersebut yakni "hiburan". 

Selain artikel tentang kurangnya "hiburan" pada debat cagub pilkada tersebut, ada juga tulisan mengenai maraknya pembelaan terhadap Melania Trump yang sebenarnya tidak perlu, serta Festival Melupakan Mantan yang digelar di Jogja. Berikut adalah lima headline pilihan hari ini yang sayang untuk dilewatkan.

1. Perlukah Melania Trump Dibela?

Sumber: twitter.com/gdaduncan
Sumber: twitter.com/gdaduncan
Sosok First Lady dari Donald Trump ini begitu kontroversial. Segala gerak-gerik wanita yang bernama asli Melanija Knavs ini tak pernah lepas dari sorotan publik. Yang sedang heboh saat ini adalah munculnya tagar #FreeMelania karena publik menduga Melania menjadi korban ambisi Trump.

Kemunculan tagar ini diawali oleh beredarnya foto dan video yang memperlihatkan betapa tidak romantisnya Trump pada istrinya saat mereka berdua berada di publik. Mereka sering tertangkap kamera dalam kondisi tak acuh dan tidak saling mempedulikan satu sama lain. Penilaian netizen terbagi dua, ada yang merasa iba pada Melania seolah-olah perempuan tertindas di bawah kuasa Trump, ada pula yang menilai bahwa hal tersebut adalah karma karena Melania menikahi lelaki tua kaya raya yang saat itu berstatus suami orang.

Menurut Kompasianer Siti Masriyah Ambara, alasan menikah merupakan alasan personal seseorang. Melania telah memanfaatkan kecantikannya untuk kepentingannya sendiri. Melania bukanlah perempuan yang tertindas karena ia memiliki kebebasan penuh untuk memilih jalan hidup dengan segala konsekuensinya. Melania bukan seorang korban dan ia tidak perlu dibela.

Selengkapnya

2. Mari Melupakan Mantan di Masa Tenang

Barang-barang pemberian mantan yang didonasikan di Festival Melupakan Mantan (twitter.com/berandajogja)
Barang-barang pemberian mantan yang didonasikan di Festival Melupakan Mantan (twitter.com/berandajogja)
Di Jogja terdapat festival menarik yang rasanya sayang sekali jika tidak dikunjungi. Festival ini diselenggarakan sebagai perayaan agar kenangan atas mantan bisa hilang dari ingatan. Kompasianer Arif L Hakim pun ikut mengunjungi acara yang diberi nama "Festival Melupakan Mantan" tersebut.

Di tahun ketiganya, festival yang digelar dalam rangka hari kasih sayang ini digelar di halaman kantor harian Kedaulatan Rakyat. Mayoritas pengunjung di sini adalah anak muda. Mungkin sebagian besar mereka di sini adalah orang-orang yang berusaha menghilangkan kenangan sang mantan dari benaknya.

Menurut Arif, festival ini mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali persoalan yang membebani, kemudian meraih titik balik untuk berkembang lebih maju dan lebih baik lagi. Rangkaian acara festival ini berisi penampilan musik indie Jogja. Selain itu, terdapat acara donasi barang pemberian mantan. Dengan begini, harapannya adalah dengan didonasikan abrang tersebut, maka kenangan bersama mantan akan ikut terhapus. Di samping itu, pengunjung juga diajak untuk menuliskan keluh kesah tentang sang mantan melalui lembaran kertas warna-warni yang ditempelkan pada open gallery.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun