Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tanaman Hias kembali Jadi Tren, Akankah Banyak yang Ikut Berkebun di Rumah?

6 September 2020   04:25 Diperbarui: 6 September 2020   05:47 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi berkebun di rumah. (sumber: pixabay/rawpixel. via kompas.com)

Ya, narsis jadi kata yang tidak asing lagi dalam dunia media sosial. Terlebih kesempatan dan kecenderungan seseorang untuk berswafoto kemudian mengunggahnya amat besar.

"Motivasi yang mendasari pergeseran kebutuhan seseorang dari hanya menampilkan potensi diri menjadi kebutuhan untuk mendapatkan pujian atau jempol "like" inilah yang kemudian bisa dikatakan sebagai narcissistic personality disorder (NPD)," lanjutnya.

Nah, hal ini kemudian berlanjut kepada kebutuhan lain, yaitu self branding yang kita lakukan dan buat melalui media sosial. (Baca selengkapnya)

3. Selain "Anjay", 4 Kata Ini Seharusnya Juga Dilarang Komnas PA

Ramai dan jadi tren, barangkali, itulah yang masih diperbincangkan warganet mengenai kata "Anjay".

Beragam ekspresi dan perbincangan atas pelarangan kata "Anjay" terus memantik diskusi.

Pasalnya menurut Ketua Umum Komnas PA, Arist Merdeka Sirait, larangan penggunaan istilah "anjay" dalam konteks merendahkan martabat, melecehkan.

Namun, ada yang tidak kalah pentingnya bagi Kompasianer Sri Wangadi atas kata-kata yang menurutnya juga mesti dilarang oleh Komnas PA.

"So, daripada fokus ngurusin istilah "anjay", justru  empa kata ini lebih pantas dilarang penggunaannya karena  berpotensi menyakiti orang lain," tulisnya. (Baca selengkapnya)

4. Kita yang Bekerja Lebih Banyak Duduk, Memang Harus Waspada

Selain bahaya dari menatap komputer terlalu lama, ternyata bekerja sembari duduk dalam waktu lama juga memiliki risiko kesehatan yang tinggi.

Hal ini pasti erat kaitannya dengan kebiasaan penulis seperti Kompasianer Hadi Santoso ini.

Untuk mengingatkan kepada rekan sesama penulis, ia berharap pekerjaannya tidak membawanya justru pada penyakit yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun