Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Populer dalam Sepekan: Petani di Tengah Pandemi hingga Cara Polandia dan Prancis Hadapi Covid-19

17 Mei 2020   04:25 Diperbarui: 17 Mei 2020   10:39 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi petani. (KOMPAS / AGUS SUSANTO)

Kira-kira bagaimana nasib petani sebelum, saat, dan setelah pandemi ini? Adakah perubahan yang signifikan? Harapannya, tentu saja, para petani sejahtera.

Jika merujuk dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), pada April 2020 Nilai Tukar Petani (NTP) nasional turun 1,73 persen menjadi 100,32 dibanding NTP pada Maret 2020.

NTP inilah yang digunakan untuk mengukur bagaimana daya tukar dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Namun, apakah itu saja cukup? Pada kenyataannya, para petani juga mesti berhadapan dengan para tengkulak yang membeli saat hampir panen hingga musim panen tiba.

Selain cerita mengenai petani, pada pekan ini Kompasiana juga diramaikan dengan konten-konten menarik lainnya seperti mengenang kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998 hingga laporan langsung dari Polandia dan Perancis mengenai pandemi covid-19.

Berikut 5 konten menarik dan terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

1. Benarkah Petani Masih Belum Sejahtera?

Sebagai negara agraris, menurut Kompasianer Mbah Ukik, sebenarnya mempunyai banyak kesempatan bekerja di sektor pertanian.

Apalagi dengan pekerjaan yang kini digeluti, membuat Kompasianer Mbah Ukik mesti berhadapan langsung dengan para petani dan buruh tani yang menggarap lahan-lahan untuk membeli hasil panen mereka.

Bahkan, jika menilai kesejahteraan petani hanya dari musim panen saja, menurut Mbah Ukik itu keliru.

Padahal, lanjutnya, jika sedang tidak ada garapan maka para petani ini kadang menjadi pedagang K5, di mana penghasilan per bulannya bisa melebihi tenaga honorer yang hanya berharap menjadi ASN!

Namun, biar bagaimanapun, yang diharapkan dari petani memang dari hasil panennya, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun