Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Seksisme dan "Nilai Tukar" Ekonomi

23 Januari 2019   15:36 Diperbarui: 24 Januari 2019   15:24 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi prostitusi/mirror.co.uk

"Itu juga salah  satunya enggak fair seperti itu. Sementara, kalau dia perempuan kemudian diekspos habis-habisan, namanya, profesinya, keluarganya, tetapi kalau si penggunanya tidak, alasannya enggak ada pasal," kata Vennya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (08/01/2019), dikutip dari Kompas.com.

Tidak adanya pemberitaan identitas lengkap pengguna jasa, menurut Sosiolog Universitas Jenderal Soedirman Tyas Retno Wulan, mengutip Antara, lebih dikarenakan laki-laki dianggap wajar ketika berperilaku seks di luar batas wajar. Berbeda dengan perempuan yang sudah distandarkan oleh masyarakat.

"Ini yang membuat pelanggan laki-laki kurang diekspos karena dianggap wajar saja bila berperilaku demikian. Itulah nilai ketidakadilan terhadap perempuan," katanya.

Di sisi lain, media arus utama pun turut berperan dalam hal ini. VA tak ubahnya sebagai sebuah komoditas informasi. Pemberitaan massal dan sensasional secara laten terdapat "nilai tukar" ekonomi. Rating and share dan page views di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun