Kompasianer, sadarkah kita bahwa lingkungan yang kita tinggali sehari-hari belum tentu membuat orang dengan disabilitas merasa nyaman?
Ketika kita dengan mudahnya naik-turun tangga di halte atau stasiun, ada golongan yang harus bersusah-payah melakukan hal yang sama.
Saat menonton video tanpa subtitle pun, bisa jadi teman tuli hanya bisa menikmatinya dengan mengamati gerak mulut orang di video. Berbeda dengan orang lainnya yang dapat menikmati video lewat pengalaman audio dan visual.
Teman disabilitas memang seringkali dituntut untuk beradaptasi dengan standar umum. Tak jarang, malah ada pula fasilitas umum atau perilaku orang lain yang menyulitkan kelompok ini.
Kompasianer, apakah kamu berminat meningkatkan kepekaan masyarakat terhadap kebutuhan disabilitas? Mari tulis apa saja kebutuhan disabilitas yang kini sudah teraplikasikan mana yang belum.
Yang sudah teraplikasikan misalnya paving block bertekstur di jalanan yang dapat memandu teman tunanetra. Teks di dalam Transjakarta/Commuter Line. Huruf braille pada tombol lift, dsb.
Yang belum teraplikasikan misalnya subtitle film lokal untuk teman tuli, kontur jalanan yang ramah di pelosok Indonesia, variasi lapangan pekerjaan, dsb.
Pula tambahkan bagaimana setiap individu berperan dalam mendukung aktivitas teman-teman disabilitas. Bagaimana sebaiknya pemerintah mengambil bagian di dalamnya?
Silakan tambah label Hari Disabilitas 2021 (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.