Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta penyampaian sosialisasi bahaya virus corona (Covid-19) tidak hanya dengan bahasa Indonesia, tetapi juga bahasa daerah. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah memahami bahaya dan pencegahan virus corona.
Pasalnya, masih banyak lapisan masyarakat yang memiliki keterbatasan mengolah informasi dalam istilah medis dan teknis, berikut istilah prosedur pemerintah yang kerap mengandung banyak konsep.
Sebelumnya, pemerintah telah gencar mengedukasi dan mengampanyekan pencegahan virus ini. Hanya saja, pendekatan yang dilakukan masih terasa asing bagi warga yang tinggalnya jauh dari pusat kota. Arahan Doni rasanya tidak muluk-muluk dan sangat mudah diterapkan.
Di sisi lain, ini adalah momentum baik untuk kembali menyemai bahasa daerah. Indonesia sendiri pada tahun 2018 tercatat memiliki 750 bahasa daerah yang tersebar di 34 provinsi (Kompas.id, 21/02/2020).
Karenanya, kali ini Kompasiana mengajak kamu mengedukasi warga di sekitarmu dengan bahasa daerah yang bisa dipahami oleh tetangga. Misalnya memberitahukan kenapa kok di pasar jadi sepi, mengapa harus sering cuci tangan, menjaga jarak fisik, dan lain-lain.
Tulis atau muat video dan poster edukasi tentang Covid-19 dalam bahasa daerahmu di Kompasiana. Dan yang paling penting: sampaikan isinya kepada warga di sekitarmu! Dengan begitu, kamu sudah membantu upaya menekan dampak virus ini di hunianmu.
Sertakan label Bahasa Daerah untuk Corona (menggunakan spasi) pada tiap kontennya.