Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Simak, Ini Perbedaan Kuota Gratis Kemendikbud Tahun 2020 dan 2021

2 Maret 2021   00:59 Diperbarui: 2 Maret 2021   01:08 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat mengumumkan bantuan kuota internet 2021, Senin (1/3/2021). Tangkap layar Youtube Kemendikbud

Sementara untuk tahun 2021 meskipun jumlah giga lebih kecil, namun tidak ada pembagian kuota.

Seluruh kuota yang diberikan merupakan kuota umum sehingga bisa digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi apapun kecuali yang diblokir.

Baca juga: Alasan Kemendikbud Kurangi Kuota Gratis Internet

3. Pembatasan akses

Pada tahun 2020, karena kuota yang diberikan terbagi menjadi kuota umum dan belajar, maka kuota umum bisa digunakan untuk mengakses laman umum.

Sedangkan kuota belajar meskipun jumlahnya lebih besar hanya bisa digunakan untuk mengakses website dan aplikasi yang telah ditentukan.

Sementara pada tahun 2021, tidak ada pembagian pemakaian kuota sehingga kuota bisa digunakan untuk mengakses laman dan aplikasi umum apapun termasuk Youtube.

Namun pada tahun 2021 ini terdapat pembatasan yakni kuota tidak bisa digunakan untuk mengakses aplikasi dan situs yang tidak mendukung pembelajaran seperti:

  • Situs yang diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika
  • Twitter
  • Instagram
  • Facebook
  • Tiktok.

Baca juga: Bantuan Kuota Gratis 2021, Kemendikbud Batasi Akses 4 Medsos Ini

Penjelasan Kemendikbud

Kemendikbud berharap bantuan kuota kali ini lebih fleksibel penggunaannya dalam mendukung pembelajaran.

“Ini adalah modifikasi yang kita lakukan sehingga kita bisa mencapai titik tengah, cukup giganya tetapi kualitas penggunaan dan fleksibilatas penggunaan dimaksimalkan sebesar mungkin,” ujar Nadiem.

Pihaknya menjelaskan, Kemendikbud mendengar banyak masukan dari siswa maupun guru yang mengatakan banyak materi pembelajaran para siswa berasal dari Youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun