Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Bangsa Jepang Terobsesi dengan Ketepatan Waktu?

17 Maret 2019   10:30 Diperbarui: 17 Maret 2019   11:17 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaringan kereta api di Jepang adalah salah satu organisasi yang paling menghargai ketepatan waktu.

Jaringan kereta api di Jepang adalah salah satu organisasi yang paling menghargai ketepatan waktu.TOKYO, KOMPAS.com - Bulan lalu, Jepang diguncang skandal. Bukan skandal korupsi atau sejenisnya tetapi seorang menteri yang terlambat datang ke parlemen.

Menteri Olimpiade Yoshitaka Sakurada terlambat tiga menit menghadiri sebuah rapat dengan parlemen.

Hal itu memicu aksi protes selama lima jam dari oposisi dan memicu kemarahan publik.
Beberapa hari setelah itu, Sakurada harus meminta maaf secara publik atas skandal itu.

Baca juga: Di Sekolah Ini, Guru Terlambat Dikalungi Kardus Malu Datang Terlambat

Bukan hanya untuk tokoh ternama. Para pelaku bisnis, institusi, dan berbagai pekerjaan lainnya ketepatan waktu adalah yang terpenting di Jepang.

Pada 2018, sebuah kereta api yang dikelola perusahaan JR-West Railway tiba 25 detik lebih cepat di stasiun.

Meski datang lebih cepat, kondisi ini malah memicu kritkan publik yang memaksa perusahaan itu meminta maaf secara terbuka.

Insiden itu menjadi bahan pembicaraan luas di Jepang dan dianggap sebagai kesalahan besar yang dilakukan JR-West Railway.

"Ketidaknyamanan yang dirasakan para pelanggan kami sungguh tidak bisa dimaafkan," demikian pernyataan perusahaan tersebut.

Sejak usia dini, warga Jepang sudah diajari untuk menghargai ketepatan waktu.

"Orangtua saya selalu mengatakan pentingnya untuk tidak terlambat, memikirkan ketidaknyamanan orang lain jika saya terlambat, dan pemikiran itu sudah tertanam di benak saya," kata Issei Izawa (19), seorang mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun