Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Boeing Diminta Transparan soal Pesawat Boeing 737 Max 8

19 November 2018   17:18 Diperbarui: 19 November 2018   17:16 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekor dan sayap pesawat generasi terbaru Boeing 737 MAX 8 mendarat di Boeing Field seusai menyelesaikan terbang pertamanya di Seattle Washington, Amerika Serikat, 29 Januari 2016. Pesawat ini merupakan seri terbaru dan populer dengan fitur mesin hemat bahan bakar dan desain sayap yang diperbaharui.

Ekor dan sayap pesawat generasi terbaru Boeing 737 MAX 8 mendarat di Boeing Field seusai menyelesaikan terbang pertamanya di Seattle Washington, Amerika Serikat, 29 Januari 2016. Pesawat ini merupakan seri terbaru dan populer dengan fitur mesin hemat bahan bakar dan desain sayap yang diperbaharui.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan pesawat The Boeing Company sejak beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. Ini terkait tidak adanya informasi kepada maskapai terkait sistem automated stall-prevention dalam sensor angle of attack (AOA) pada pesawat seri 737 Max 8.

Sistem pengendalian pesawat itu diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK LQP dengan nomor penerbangan JT 610 beberapa waktu lalu.

Hal ini dinyatakan para ahli yang ikut dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Lion Air, baik Federal Aviation Administration (FAA), maupun para pilot di AS. Ketika memberikan pelatihan dan memaparkan kepada maskapai dan regulator saat peluncuran 737 seri Max 8, Boeing tidak mengungkapkan potensi error sistem tersebut.

Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra menyoroti tidak transparannya Boeing terhadap produk barunya tersebut. Menurutnya, Boeing harus memberitahukan fitur atau sistem baru kepada maskapai dan pilot.

Jika memang teknologi baru itu memiliki kerentanan terhadap situasi tertentu, sebaiknya penggunaan untuk penerbangan komersil ditunda terlebih dulu.

“Tapi untuk tipe 737 ini pesawatnya sudah diluncurkan duluan, harusnya dikaji lebih dalam dulu. Ini yang membuat banyak khalayak penerbangan melihat adanya kurang preventif di sini,” kata Ziva dalam pernyataannya, Senin (19/11/2018).

Baca juga: KNKT: Sensor AOA Lion Air JT 610 Rusak

Ziva menuturkan, pada saat Boeing akan meluncurkan pesawat tipe 787 beberapa tahun lalu, juga pernah ada masalah pada baterai yang rentan terbakar saat mengudara dan terkena tekanan tertentu.

Namun, pada saat itu Boeing akhirnya memperbaiki terlebih dulu dan menunda peluncuran komersilnya.

Seperti diketahui, sepekan setelah kecelakaan Lion Air, Boeing baru memberitahukan adanya potensi bahaya dari sistem itu melalui sebuah buletin kepada berbagai maskapai penerbangan di seluruh dunia yang menggunakan pesawat Max 8.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun