Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Orang Kuat" NU di Kubu Jokowi dan Prabowo...

4 November 2018   07:45 Diperbarui: 4 November 2018   08:05 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.

Capres urut 1 Joko Widodo dan nomor urut 2 Prabowo Subianto berjalan bersama pada Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Minggu (23/9/2018). Deklarasi tersebut bertujuan untuk memerangi hoaks, ujaran kebencian dan politisasi SARA agar terciptanya suasana damai selama penyelenggaraan Pilpres 2019.JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menunjuk pengasuh Pondok Pesantren Al-Farros, KH Irfan Yusuf atau akrab disapa Gus Irfan, sebagai juru bicara.

Gus Irfan merupakan darah biru Nahdlatul Ulama karena merupakan cucu dari salah satu pendiri NU, KH Hasyim Asyari.

Peran Gus Irfan di tim Prabowo-Sandiaga untuk membantu menjelaskan visi misi terkait program pengembangan pesantren dan gerakan ekonomi pesantren di akar rumput.

Sementara, Jokowi juga tak kalah memulai. Ia menggandeng Rais Aam PBNU KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.

Baca juga: Komentar Timses Jokowi soal Cucu Pendiri NU Jadi Jubir Prabowo-Sandiaga

Dukungan NU dinilai signifikan dalam pertarungan Pilpres 2019. Oleh karena itu, menarik tokoh berpengaruh dari organisasi ini dianggap wajar.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menilai, NU dan santri adalah kelompok yang punya potensi suara besar.

"Santri itu seksi karena kelompok yang punya potensi suara besar, yang kedua NU juga seksi," kata Hendri kepada Kompas.com, Jumat (2/11/2018).

Menurut dia, keputusan Prabowo-Sandiaga menunjuk Gus Irfan tak lain ingin unjuk gigi kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca juga: Prabowo-Sandi Pilih Cucu Pendiri NU Jadi Jubir, Peringatan untuk Jokowi

Hendri menilai, Prabowo-Sandiaga seolah ingin membuktikan bahwa mereka juga bisa mendapat dukungan dari santri dan NU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun