Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengendara Transportasi Online Demo Grab

10 September 2018   12:31 Diperbarui: 10 September 2018   12:40 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengemudi transportasi online yang tergabung di bawah komunitas Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) menggelar aksi unjuk rasa di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).

Pengemudi transportasi online yang tergabung di bawah komunitas Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) menggelar aksi unjuk rasa di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi transportasi online yang tergabung dalam komunitas Gerakan Hantam Aplikasi Nakal (Gerhana) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Grab Indonesia di Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018). Mereka melancarkan aksi protes terhadap perusahaan penyedia aplikasi transportasi itu.

Pada pukul 11.00 WIB, sejumlah mobil dan sepeda motor dari peserta aksi unjuk rasa diparkirkan di sepanjang Jalan HR Rasuna Said, tepatnya di sekitar kampus Perbanas dan Setiabudi One.

Jalan Perbanas pun dipenuhi kendaraan demonstran sehingga menyebabkan ruas jalan itu ditutup. Warga terpaksa melewati Jalan Lingkar RS Aini.

Baca juga: Grab Targetkan Pendapatan Naik Dua Kali Lipat di 2019

Akibat lainnya, arus lalu lintas dari arah Mampang Prapatan ke arah Menteng tersendat di sekitar lokasi itu.

Para demonstran saat ini meminta agar pihak Grab menemui mereka.

"Selama ini kami pengemudi selalu dicap nakal. Pelanggaran oleh penumpang, kamilah yang mendapatkan hukuman. Kesalahan pada server, kamilah yang mendapatkan hukuman. Menolak order karena kami membutuhkan istirahat, kami pun mendapatkan hukuman. Semua ini terjadi karena peraturan yang dibuat oleh aplikasi selalu sepihak tanpa melibatkan kami para pengemudi," kata Dedi Heriyantoni, perwakilan para demonstran.

Baca juga: Demo Ratusan Sopir Angkot Kota Bengkulu Berlanjut, Minta Grab Tutup

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun