JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno kembali membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya soal mahar politik.
Dia siap memberikan klarifikasi jika akhirnya dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu.
"Saya sudah katakan itu tidak benar, saya bantah, dan saya sudah siap klarifikasi," ujar Sandiaga, di kawasan Condet, Sabtu (25/8/2018).
Dia menolak berbicara lebih lanjut mengenai hal ini. Sandiaga mengatakan, dia tidak mau berkomentar mengenai sesuatu yang negatif.
Baca juga: Ketua Bawaslu: Andi Arief Harus Bertanggung Jawab Beri Penjelasan soal Mahar Politik
"Saya tidak mau berkomentar untuk hal-hal yang negatif," kata dia.
Sebelumnya, kasus mahar politik ini mencuat ketika politisi Partai Demokrat Andi Arief membuat pernyataan di Twitter yang menuai kehebohan publik, Rabu (8/8/2018) malam.Â
Saat itu, ia menyebut Prabowo Subianto merupakan seorang "jenderal kardus".
Sebutan itu dilontarkan Andi lantaran ia menuding Prabowo akan menjadikan Sandiaga Uno sebagai cawapres karena wakil gubernur DKI Jakarta itu memberikan uang Rp 500 miliar masing-masing untuk dua partai koalisi Gerindra, yakni PAN dan PKS.
Andi mengaku, diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar tersebut.
Bahkan, menurut dia, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (8/8/2018) malam.