Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Direktur RS Heran Novanto Langsung Dirawat Tanpa Masuk IGD

16 April 2018   21:53 Diperbarui: 16 April 2018   22:05 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaksa KPK menghadirkan Direktur RS Medika Permata Hijau dokter Hafil Budianto Abdulgani dan Putra Rizky Ramadhona, karyawan bagian IT di RS Medika Permata Hijau sebagai saksi dalam sidang perkara demgan terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).

Jaksa KPK menghadirkan Direktur RS Medika Permata Hijau dokter Hafil Budianto Abdulgani dan Putra Rizky Ramadhona, karyawan bagian IT di RS Medika Permata Hijau sebagai saksi dalam sidang perkara demgan terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur RS Medika Permata Hijau dokter Hafil Budianto Abdulgani mengaku heran saat mendapat laporan bahwa mantan Ketua DPR Setya Novanto langsung dibawa ke ruang inap usai kecelakaan. Menurut dia, umumnya korban kecelakaan langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Yang saya heran, pasien langsung masuk ruang rawat. RS punya standar operasional untuk pasien yang mengalami cedera. Novanto langsung ke poli," ujar Hafil saat bersaksi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4/2018).

Selain itu, kata Hafil, yang mendaftarkan Novanto untuk dirawat bukan pihak keluarga, melainkan pengacaranya, Fredrich Yunadi.

(Baca juga: Istri Sebut Setya Novanto Ada di Sentul Saat Akan Ditangkap KPK)

 

Dari laporan rekam medis, Novanto didiagnosis mengalami hipertensi sehingga membutuhkan penanganan gawat darurat. Ditambah lagi dengan kondisinya sebagai korban kecelakaan yang mengakibatkan cedera. Dua hal tersebut memenuhi syarat untuk ditangani IGD.

Namun, menurut penjelasan dokter Bimanesh, Kepala IGD Rumah Sakit Medika Permata Hijau Michael Chia Cahaya menolak memasukkan Novanto ke IGD. Alasannya, Michael belum melihat kondisi pasien tersebut secara langsung karena Novanto belum datang. Akhirnya Bimanesh mengambil alih dan mengantar Novanto ke kamar rawat VIP sesuai permintaan Fredrich.

Menurut Hafil, penolakan yang dilakukan Michael tidak salah. Dokter mempunyai kewenangan langkah medis apa yang harus dilakukan.

"Logika saya sebagai doker, saya tidak lihat pasien, saya tidak dengar permintaan pasien atau permintaan keluarga, bisa tolak permintaan itu," kata Hafil.

Dalam kasus ini, menurut jaksa, Bimanesh bersama-sama dengan pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, telah melakukan rekayasa agar Setya Novanto dirawat di Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Hal itu dalam rangka menghindari pemeriksaan oleh penyidik KPK.

(Baca juga: Cerita Istri soal Kondisi Novanto Setelah Kecelakaan, Ada Benjolan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun