Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Kabar Sterilisasi "Busway"?

21 Maret 2018   08:16 Diperbarui: 21 Maret 2018   11:55 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bus transjakarta melintas di stasiun bank indonesia di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki 2018, video pengendara sepeda motor beramai-ramai memasuki jalur bus transjakarta atau busway masih menghiasi lini masa dan media sosial kita.

Hampir dua tahun lalu, tepatnya Juni 2016, sterilisasi busway diperkuat oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Saat itu, Ahok menggandeng polisi untuk menilang pengendara yang memasuki jalur busway dengan denda tertinggi yakni Rp 500.000.

Aturan ini membuat para pengendara sepeda motor berpikir dua kali ketika akan menerobos busway. Setelah dua tahun berlalu dan Jakarta berganti pemimpin, bagaimana realisasi aturan ini?

 "Kalau saya lihat, sudah semakin baik kalau dilihat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Selasa (20/3/2018) malam.

Baca juga : Berusaha Melarikan Diri, Penerobos Busway Ternyata Bawa Ganja

 Sandiaga yang juga pernah menerobos busway itu tidak menjabarkan penilaiannya ini. Namun, ia mengungkap pertemuannya beberapa waktu lalu dengan investor dari Inggris yang berminat menerbitkangreen bond bagi PT Transjakarta.

Kata Sandiaga, salah satu persyaratan jika PT Transjakarta ingin mendapat suntikan investasi yakni harus mampu mensterilkan jalurnya.

 "Saya tanya kalau menurut pandangan atau klasifikasi secara internasional selama 2-3 hari dia lagi ada di Jakarta dan memantau itu apakah ini masuk kualifikasi dari jalur yang steril, dan menurut investor tersebut masuk," ujar Sandiaga.

 Pengakuan yang berbeda disampaikan Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph. Ia mengatakan, jalur yang belum steril ini menghambat ketepatan waktu kedatangan bus.

 "Headway (jarak antarbus) itu sangat berpengaruh karena sterilisasi jalur. (Karena jalur tidak steril) headway itu tidak tercapai," kata Daud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun