Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gas Rawa Melimpah Ruah, Sudah 2 Bulan Warga Tak Lagi Beli Gas Melon

15 November 2017   09:00 Diperbarui: 15 November 2017   09:07 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memasak dengan kompor gas yang teraliri gas rawa, Selasa (14/11/2017).

Warga Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah memasak dengan kompor gas yang teraliri gas rawa, Selasa (14/11/2017).GROBOGAN, KOMPAS.com- Sudah lebih dari dua bulan ini, puluhan keluarga kurang mampu di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tidak lagi menggunakan tabung gas melon untuk memasak.

 Warga tidak lagi harus bersusah payah berburu hingga mengeluarkan biaya untuk mendapatkan fasilitas tabung gas elpiji atau liquid petroleum gas ukuran 3 kilogram subsidi dari pemerintah itu.

Desa Rajek yang dihuni sekitar 750 KK ini bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan dari Kota Purwodadi, Grobogan. Infrastruktur akses jalan desa cukup memadai dengan betonisasi.

Desa ini dikelilingi lahan persawahan yang subur. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai buruh tani serta buruh bangunan.

 Seperti masyarakat umumnya, selama ini kompor gas dan tabung gas melon sudah menjadi fasilitas kebutuhan primer warga setempat. Rata-rata setiap keluarga di Desa Rajek memiliki sarana itu. Namun, kini mereka tak butuh gas melon lagi.

(Baca juga: Viral Foto Mengharukan Ayah dan Anak di Kereta, Ini Faktanya)

Semua berawal dari sumur bor untuk mencukupi kebutuhan akan air bersih. Sebenarnya, warga desa sudah lama ingin merealisasikan sendiri sumur bor tanpa bantuan dari pemerintah. Hanya saja, upaya mencari sumber air itu urung untuk diwujudkan lantaran selalu saja titik lokasi tanah yang digali muncul semburan air yang dahsyat.

Fenomena alam inilah yang kemudian membuat warga mengurungkan niat untuk membuat sumur. Warga ketakutan dengan dampak buruk yang akan terjadi jika nekat membuat sumur. Kini, mereka mengandalkan sumur bor yang diwujudkan melalui program pemerintah yakni Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas).

"Sejak zaman leluhur, berkali-kali saat ingin buat sumur pasti keluar semburan air yang deras. Kami khawatir dan tak lagi-lagi membuat sumur. Hingga akhirnya ada Program Pamsimas yang membantu kami," kata Ketua Kelompok Masyarakat Desa Rajek, Moh Sukur, Selasa (14/11/2017).

 

Separator yang memisahkan air dan gas terpasang di Desa Rajek, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (14/11/2017).?Gas rawa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun