Penyelenggaraan Musyawarah Daerah DPD KNPI Riau yang ke XIV di kabupaten Pelalawan menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat, politisi juga netizen.
Musda KNPI Riau dengan agenda utama pemilihan Ketua Umum DPD KNPI ini menyita perhatian. Karena sangat seksi, digelar satu kali dalam 4 tahun.
Menurut saya, Musda KNPI hampir mirip dengan Pilkada daerah. Yang pertama, pemilihan ketua KNPI juga melalui proses dan seleksi yang ketat. Yang kedua, setiap kandidat mesti punya sokongan dana yang banyak. Ketiga, selalu memancing keributan ditengah jalanya pesta pemilihan.Â
Hanya pemuda hebat dan tangguh yang akan duduk di kursi KNPI ini. Ialah mereka yang punya gagasan dan sejuta program. Untuk melesatkan jiwa-jiwa pemuda menjadi kekuatan dan keunggulan untuk pembangunan daerah juga pusat.Â
Hajatan pemilihan Ketua Umum DPP KNPI periode 2021-2024 di Riau, yang diikuti tiga kandidat ini merupakan putra dan putri pilihan terbaik. Mereka muncul bukan hanya mencari kuasa, tapi menawarkan asa.
Selama beberapa hari saya ikuti tahapan demi tahapannya. Tiga calon Ketua KNPI Riau ini punya visi dan gagasan. Menarik dibahas!Â
Misalnya kandidat atas nama Nasaruddin SH MH, ia tawarkan program rebut DBH Sawit. Gagasan yang dimunculkan oleh Nasaruddin ini patut kita apresiasi. Pasalnya, saat ini provinsi Riau dan daerah penghasil sawit lainya  di Indonesia belum ada mendapatkan jatah dana bagi hasil dari tanaman penghasil CPO (Crude Palm Oil).Â
"Saya akan backup pemprov Riau untuk dapatkan dana dari pusat, DBH sawit," ujar Nasaruddin saat menjadi narasumber dialog Morning Show di RRI Pro2 Pekanbaru, Rabu (31/3/2021).Â
Selain perjuangkan dana bagi hasil sawit, Nasaruddin juga menawarkan program peduli pemuda untuk mempermudah masuk kerja di perusahaan. Nasaruddin juga akan bantu pemuda yang kurang mampu untuk dapatkan beasiswa.Â
Sementara itu, calon kandidat Ketua KNPI Riau yang satunya lagi, dari kaum perempuan, Rahmah Yenny, S.Sos M.Si punya gagasan platform CINTA. Sebuah visi kepemimpinan, yang bisa membentuk generasi muda menjadi (Cerdas, Indah, nyaman ,Tangguh dan Aman).Â
Visi tersebut kata Rahmah, harus berorientasi kepada kearifan lokal yang lebih membumi dan berintegritas secara social, budaya, dan kemasyarakatan.