Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banyak Stres Penyebab Kematian Dini Udang

31 Maret 2019   15:25 Diperbarui: 31 Maret 2019   15:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuluh Perikanan dan Udang Windu

Akhir-akhir ini merebak kabar kalau industri perudagan di beberapa negera tetangga sedang dilanda penyakit yang mematikan. Salah satu jenis penyakit udang yang paling ditakuti pembudidaya di negera tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Filipina adalah Acute Hepatopancreatic necrosis disease (AHPND).  Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan adanya infeksi bakteri Vibrio Parahaemolyticus (Vp AHPND). Bakteri ini mampu memproduksi toksin atau racun dan menyebab kematian pada udang usia dini atau 40 hari sejak tebar.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menegaskan bahwa Indonesia saat ini masih bebas dari penyakit AHPND. Meski demikian pembudidaya tetap waspada dan berhati-hati agar tetap terhindar dari wabah yang mematikan itu. Penyakit ini pertama kali teridentifikasi di China pada 2009 dan pada 2010 dilaporkan telah menyerang Vietnam yang disusul oleh Malaysia (2011), Thailand (2012), Meksiko (2013), Bangladesh (2014), dan Filipina (2015). Menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO), dalam kurun waktu 3 tahun produksi udang Thailand menurun drastis dari 609.552 ton pada 2013 menjadi 273.000 ton di 2016. Adapun, kerugian ekonomi akibat AHPND di Vietnam selama kurun waktu 2013-2015 mencapai US$216,23 juta. (Bisnis Indonesia,23/3/2019).

Untuk mengantisipasi  terjadinya  kematian dini udang akibat serangan penyakit maka pelaku utama perudangan diharap agar tetap melakukan praktik budidaya sesuai  standar  Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) maupun standar  budidaya udang yang dikeluarkan oleh Asian Seafood Infrovement Colloborative (ASIC) .  Dalam pertemuan Focus Group Discusion (FGD) yang diselenggarakan Atina kerjasama Oxfam, Koin, Infid, Sida dan Institut Solidaritas Buruh Surabaya di kecamatan Lanrisang, Pinrang, Sabtu kemarin, mengemuka bahwa faktor stres menjadi salah satu penyabab udang gampang diserang penyakit.

Kasus kematian dini udang yang terjadi di beberapa sentra produksi udang di Pinrang beberapa waktu lalu  belum dipastikan penyebab kematiannya. Bisa saja karena kurang pakan atau terjadi perubahan parameter kualitas air secara drastis seperti perubahan suhu, salinitas, pH air   secara tiba-tiba setelah turun hujan menyebabkan udang stres. Jika kejadian stres yang dialami udang secara terus- menerus maka nafsu makan menurun yang menyebabkan kondisi fisik udang ikut menurun. Jika kondisi fisik melemah maka bakteri dan virus dengan mudah menyerang udang akhirnya ditemukan kasus kematian udang di tambak.

Untuk mencegah agar udang tidak mengalam stres selama masa budidaya maka kondisi lingkungannya harus tetap terkontrol, makanannya selalu tersedia dan hindari goncangan parameter kualitas air secara tiba-tiba seperti suhu air, salinitas, pH air dan oksigen terlarut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun