Mohon tunggu...
Kompasianer Palembang
Kompasianer Palembang Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Palembang

Wadah, ruang silaturrahim, sharing and connecting Kompasianer Palembang menyuarakan Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

[EVENT KOMUNITAS] "Peh.. Kito Bekelakar dengan Baso Kamu Dewek" (Yok Cerita dengan Bahasamu Sendiri)

22 Februari 2019   14:20 Diperbarui: 24 Februari 2019   11:47 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga menulis aksara Sunda di atas kain saat pemecahan Original Rekor Indonesia (ORI) di Batujaya, Karawang, Jawa Barat, Jumat (21/9/2018). Penulisan aksara Sunda sepanjang 385 meter berhasil memecahkan rekor ORI yang bertujuan untuk melestarikan aksara Sunda di Indonesia.(ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Indonesia keren dengan beragam bahasa Ibu yang dimiliki. Kemarin, tanggal 21 Februari 2019 diperingati sebagai hari bahasa Ibu internasional. Hari Bahasa Ibu Internasioal yang sejak tahun 2000 diperingati setiap tahun, dideklarasikan oleh UNESCO pada tanggal 17 Nopember 1999, sebagai salah satu cara perlindungan terhadap Bahasa Ibu dari kepunahan.

Selain itu, tahun 2019  dicanangkan oleh Unescosebagai tahun Bahasa Adat.

Di Kompal sendiri, sempat menjadi sebuah diskusi mengenai penggunaan bahasa daerah atau bahasa Ibu dalam kehidupan sehari-hari. Ada berbagai macaam alasan kita tidak menggunakan bahasa daerah sendiri terlebih jika berinteraksi di masyarakat yang lebih luas.

Sumatera Selatan sendiri dengan ratusan marga menyebabkan memiliki ratusan ragam bahasa dan dialek marga. Pembagian marga di Sumatera Selatan mengikuti alur sungai dan perbukitan yang menjadi bentang alam utama di Sumatera Selatan.

Setidaknya, sampai saat ini rumpun bahasa (Karena jika dibedakan berdasarkan dialek akan lebih banyak lagi) secara garis besar dikenal beberapa rumpun Bahasa di Sumatera Selatan seperti: Bahasa Palembang atau Bahasa Melayu, Bahasa ini digunakan oleh penduduk Kota Palembang. Bahasa Komering/Komerin/Njo, Bahasa ini digunakan oleh penduduk sekitar Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Ogan Komering Ulu Timur.

Bahasa Kayu Agung, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di sekitar daerah Kayu Agung. Bahasa Musi, Bahasa ini digunakan oleh penduduk Kabupaten Musi Banyuasin dan penduduk sebelah barat Sungai Musi serta bagian hulunya. Bahasa Pasemah,Bahasa ini digunakan oleh penduduk di sekitar Dataran Tinggi Bukit Barisan 6. 

Bahasa Penegak, Bahasa ini digunakan oleh penduduk sekitar Prabumulih. Bahasa Semendo, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di daerah pedalaman, yaitu sebelah barat Baturaja dan Pajarbulan bagian selatan. Bahasa Sindang Kelingi, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di sekitar Muara Kelinggi.

Bahasa Enim, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di Muara Enim bagian selatan dan Lahat bagian timur serta tenggara. Bahasa Lematang, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di wilayah Muara Enim dan Sarolangun bagian tenggara. Bahasa Lintang, Bahasa ini digunakan oleh penduduk di wilayah antara Lahat dan Kapaliang. 

Bahasa Ogan, Bahasa ini digunakan oleh penduduk daerah Baturaja, Pagerdewa, dan sebelah barat Kayu Agung. Bahasa Ranau, Bahasa ini digunakan oleh penduduk Muaradua sebelah selatan.

Bahasa Rawas, Bahasa ini digunakan oleh Kabupaten Musi Rawas, sekitar Ambacang, dan sepanjang Sungai Musi. Bahasa Sungkai, Bahasa ini digunakan oleh penduduk Kruih bagian barat daya dan Abung sebelah barat.

Selain itu ada ragam bhasan Bahasa Pubian, Bahasa Pesisir, dan  Bahasa Kubu (Suku Anak Dalam). Bagaimana dengan kamu, masihkah kamu  menggunakan bahasa daerahmu?, jika masih pernahkah menjadi sebuah tulisan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun