Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Harta Karun Soekarno, Guntur: "Go to Hell with Your Gold"

19 Mei 2021   05:03 Diperbarui: 19 Mei 2021   05:22 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah artikel, saya membaca jika Soekarno adalah presiden termiskin di Indonesia. Tulisan tersebut memberikan bukti mengapa demikian.

Salah satu faktanya adalah Soekarno pernah meminjam duit kepada sahabatnya, TD. Pardede. Konon kejadian tersebut berlangsung beberapa kali.

Diceritakan juga bahwa presiden pertama RI ini pernah meminta seorang polisi pengawal membayar uang untuk membeli rambutan.

Bahkan konon saat Soekarno pergi meninggalkan Istana Negara, ia tak memiliki banyak barang pribadi. Ia juga tidak punya rumah pribadi untuk ditinggali selama masa menjabat sebagai Presiden.

Banyak yang penasaran. Banyak rumor yang beredar jika sang proklamator ini mengetahui banyak rahasia tentang dana revolusi dan harta karun sejenisnya.

Terlebih lagi, dari sumber (detik.com), disebutkan bahwa pada Desember 2012, sebuah koran Austria Kronen Zeitung pernah menyebut adanya emas sebesar 57.000 ton milik Soekarno yang diserahkan ke Amerika.

Pernyataan ini senada dengan klaim salah satu mediator yang mengatakan kekayaan Soekarno yang bernilai 180 miliar dollar Amerika. Uang tersebut tersimpan di Union Bank of Switzerland.

Informasi ini cukup menggetarkan, tersebab Kronen Zeitung termasuk salah satu koran tertua di Austria. Mereka telah terbit sejak 1900.

Konon sumbernya berasal dari bisnis, logam mulia, intan berlian, serta kepemilikan tanah dan bangunan. Namun, semuanya masih dalam batas "katanya."

Pihak keluarga yang diwakili oleh Guntur Soekarnoputra pernah memberikan pernyataan resmi.

Dikutip dari sumber (mediaindonesia.com), Guntur mengatakan jika isu tersebut adalah hoax.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun