Ayah Kurma menyadari bahwa ada ancaman disintegrasi terhadap NKRI. Suasana politik yang tidak stabil bisa saja timbul dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai warga negara biasa, tidak banyak hal yang bisa dilakukan oleh Keluarga Kurma.
Namun satu hal yang pasti, mencintai Indonesia dengan sepenuh hati adalah harga mati. Ayah sangat selektif menerima masukan dan ajakan dari para teman dan tetangga untuk bergabung dengan komunitas yang tidak jelas juntrungannya, meskipun berkedok agama.
Seluruh persiapan dan usaha Indonesia dalam menghadapi jendela kesempatan menuju era keemasan akan ambyar jika suasana politik menjadi tidak kondusif. Â Â
Menentukan masa depan Indonesia yang cemerlang, sesungguhnya dimulai dari setiap diri kita.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia - versi Rekor MURI