Presiden Joko Widodo dalam pidato awal pelantikan presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, tanggal 20/10.2019 mengatakan;
"Bonus demografi adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Bagaimana cara kita menghadapi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja,"
Hal ini memang menjadi tantangan utama bagi pemerintah dalam menghadapi masa keemasan ini. Salah satu hal yang paling konkret yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah pembangunan infrastruktur.
Selain itu, masih ada beberapa hal lagi yang harus dilakukan, seperti memaksimalkan pertimbuhan ekonomi, menciptakan situasi keamanan kondusif, menyederhanakan birokrasi, menyiapkan SDM berkualitas, melahirkan iklim investasi yang baik, dan lain sebagainya.
Bonus Demografi dalam Pemahaman Keluarga Kurma
Akan tetapi kenyataan bisa saja tidak sesederhana yang dilukiskan. Keluarga Kurma masih memiliki beberapa Pekerjaan Rumah yang harus dipersiapkan untuk menyambut masa keemasan Indonesia.
Kekuatan terbesar tentunya berasal dari inisiatif Keluarga Kurma yang mewakili puluhan juta keluarga di Indonesia. Beberapa hal yang dilakukan oleh Keluarga Kurma bisa menjadi contoh bagi kita semua.
Mempersiapkan SDM yang Siap Tarung
Ayah dan Ibu Kurma sudah memastikan bahwa semua anaknya harus memiliki pendidikan yang layak. Semuanya telah dilakukan sejak dini, bahkan sejak Putra, Putri, dan Anak Kurma masih berada dalam kandungan ibunya.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin kompetitif, dunia telah berada pada era tanpa batas. Anak-anak Kurma sadar bahwa mereka tidak saja hanya bersaing dengan teman-teman sekolahnya, namun juga dengan berbagai manusia dari penjuru dunia.
Keluarga Kurma telah menyadari bahwa pendidikan adalah merupakan hal yang penting bagi masa depan. Mereka telah memiliki komitmen dalam keluarga untuk menjadi generasi Kurma yang sehat, cerdas, berkarakter, berdaya saing, dan produktif.Â
Menjaga Kesehatan Prima
Ayah Kurma adalah orang yang sangat memerhatikan kesehatan. Baginya, meskipun sudah memiliki pendidikan yang baik, namun jika sakit-sakitan, sama saja dengan tidak produktif.
Ayah pernah membaca sebuah riset dari Kementerian Kesehatan bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti stroke, jantung, diabetes, yang biasanya dialami oleh penduduk lanjut usia, kini sudah semakin banyak ditemukan pada usia produktif. Hal ini tentu berbahaya, mengingat beban penyakit akan berpengaruh pada hilangnya produktivitas penduduk usia kerja.