Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Islam China Kuno dalam Sejarah Kaisar Mualaf

25 November 2020   12:26 Diperbarui: 25 November 2020   12:32 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilsutrasi Muslim di China dan Sejarah Islam (sumber: cbc.ca)

Lukisan Kaisar Gaozu (sumber: wikipedia)
Lukisan Kaisar Gaozu (sumber: wikipedia)
Sejarawan Dinasti Ming, He Qiaoyuan menulis ada empat murid (mentu) pada masa Dinasti Tang, pemerintahan Kaisar Gaozu (618-626) yang berkunjung ke China. Murid pertama menyebarkan agama Islam di Guangzhou. Murid kedua di Yangzhou, dan murid ketiga dan keempat di Quanzhou.  

Jejak penyebaran keempat murid Rasululah ini disebutkan dalam bentuk makam murid ketiga dan keempat di Gunung Ling, Quanzhou. Perdebatan di antara para sejarawan pun terjadi, sebabnya Liu Zhipung sejarawan China dalam buku "Bangunan Islam China (Zhongguo Yisilanjiao Jianzhu, 1985)," mengatakan bahwa makam yang dimaksud diperkirakan dibangun di masa Dinasti Yuan (1271-1368).

Selain itu, menurut Wu Wenliang dalam buku "Batu Ukir Agama Quangzhou (Quangzhou Zongjiao Shi Ke, 2005)," Gunung Ling adalah merupakan kompleks makam pedagang-pedagang Arab yang dikelola oleh Lin Zhiqi, dari zaman Dinasti Song.

Kitab Tang Lama (Jiu Tang Shu) dan Kitab Tang Baru (Xin Tang Shu)

Kedua kitab ini secara beruntun dikompilasi pada tahun 945 dan 1060. Mengungkapkan bahwa Arab pernah mengirim utusan ke China pada tahun kedua masa pemerintahan Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang (651). Hingga kini mayoritas sejarawan China menjadikan tahun ini sebagai awal penyebaran Islam ke China.

Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang (sumber: wikipedia)
Kaisar Gaozong dari Dinasti Tang (sumber: wikipedia)
Terhadap utusan diplomatik antara China dan Arab yang dihubungkan dengan penyebaran agama Islam, ada juga versi lain yang dikutip dari Kitab "Asal-usul Hui (Huihui Yuanlai)," yang dukutip oleh Zhang Xinglang, dalam "Kumpulan Literatur Sejarah Transportasi Cina dan Barat, 1930)."

Disebutkan bahwa pada tahun kedua pemerintahan Kaisar Taizong (628) era Dinasti Tang, sang Kaisar bermimpi ada seorang yang mengenakan kain di kepalanya mengejar setan yang masuk ke dalam Istana. Para orang bijak dan ahli tafsir Istana kemudian memaknai orang Arab sebagai sang pengusir setan.

Kaisar lantas mengutus duta khusus untuk menghadap raja Arab. Sebagai balasannya, raja Arab mengutus tiga pakara agama Qais, Uwais, dan Qasim. Dari ketiga utusan ini, hanya Qasim yang berhasil tiba di istana kaisar dengan selamat. Setelah itu, sang Kaisar kemudian banyak berdiskusi mengenai agama Islam, dan sangat senang dengan penjelasan Qasim.

Lukisan Kaisar Taizong (sumber: thefamouspeople.com)
Lukisan Kaisar Taizong (sumber: thefamouspeople.com)
Akhirnya Kaisar berkeputusan untuk menukar tiga ribu tentara kekaisaran untuk ditukar dengan tiga ribu pasukan Arab yang "mengenakan kain di kepalanya." Tiga ribu tentara Arab inilah yang kemudian menjadi nenek moyang penganut agama Islam di China. Tidak jelas siapa penulis asli naskah Huihui Yuanlai. Namun banyak pihak juga yang mengatakan bahwa kisah ini lebih mirip legenda rakyat daripada sejarah.

Sejarah perkembangan Islam di China memang tidak mengandung banyak catatan resmi. Namun hubungan ekonomi China dan Arab sebenarnya sudah terjalin jauh sebelum Islam lahir. Tidak tertutup kemungkinan perkembangan awal Islam di Arab tidak telalu jauh dengan penyebarannya di China, melalui para saudagar muslim, hingga kini tetap eksis sebagai salah satu agama yang dianut oleh sekitar 30 juta warga muslim di China.

 

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun