Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

10 Berkah Utama yang Bikin Hidup Penuh Berkah

11 Agustus 2020   19:44 Diperbarui: 11 Agustus 2020   19:48 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: gettyimages.com)

"Semoga berkah!" Seringkali kita dengarkan jika seseorang telah melakukan hal yang baik. Atau dengan kata lain, "berkah" seringkali diasosiasikan dengan rejeki nomplok yang tak disangka-sangka, akibat berbuat baik. "Alhamdulilah berkah!"

Namun adakah yang bisa mendefenisikan arti kata "berkah" itu sendiri? Diambil dari KBBI, kata Berkah berarti, "karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia."

Cukup seirama, artinya manusia tidak bodoh-bodoh amat menghubungkan antara rejeki (karunia) dengan Tuhan.

Apa sih kategori yang bisa mendatangkan "berkah" ini? Membantu sesama? Berdana kepada fakir miskin? Atau menolong pacar menyelesaikan tugas? "Kalau yang terakhir ini, lebih karena modus, kali."

Pun hal nya dengan kondisi berkah itu sebenarnya seperti apa ya? Apakah yang penting sesuai dengan keinginan hati, atau yang penting asal nemu, termasuk dompet berisikan jutaan rupiah di halte bis?

Nah, pada tulisan ini, penulis ingin menjelaskan sedikit pemahaman "berkah' dari sisi filosofi Buddhisme. Jangan dulu mengerutkan dahi, dijamin tidak ada kata-kata sulit yang harus dicerna dalam memahaminya.

Sebab-akibat adalah hukum yang mendasari pemahaman Karma dalam Buddhisme. Hal ini berarti hukum tabur tuai berlaku disini. Apa yang akan kita dapatkan nanti, adalah urusan belakangan, yang penting lakukan dulu apa yang terbaik.

Cerita bermula di suatu subuh, ketika sang Buddha menetap di kediaman seorang hartawan bernama Anathapindhika, di Jetavana, dekat kota Savatthi.

Saat itu, sesosok dewa hadir dengan cahayanya yang cemerlang mengunjungi Sang Buddha. Setelah datang, dan memberikan penghormatan, ia memohon kepada Sang Buddha dengan syair berikut ini:

"Banyak dewa dan manusia yang mengharapkan kebahagiaan. Mempersoalkan tentang berkah. Mohon uraikan, apa berkah utama itu."

Sang Buddha pun membalas dengan 10 syair yang penulis akan tuliskan dalam bentuk yang lebih sederhana. (Adapun seluruh isi syair dapat diklik di sini).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun