Aku Trauma dengan Sang Merah Putih

"Are you Chinese?"

"No, I am Thai." Begitu jawabnya.

"No, I mean... are you Chinese?

"Yes, I looked like Chinese, but I am Thai" sambungnya menegaskan.

Melihat wajahku yang terheran-heran sambil melihat ke arah tempat sembahyang leluhur, dia pun memahami maksud saya.

"Oh... that's my ancestor, they came from China, but I am Thai, not Chinese." (Oh itu adalah leluhurku, mereka datang dari China, tapi saya adalah orang Thai, bukan orang China).

Mendapat jawaban seperti itu, saya jadi malu. Kembali membayangkan, jika saya berada di posisinya, apakah jawabanku? Yesss... dengan tegas aku mengatakan AKU INDONESIA.  

Apakah si toke Thailand ini pernah dihukum berdiri di depan kelas? Apakah dia pernah dihukum jemur di tengah lapangan? Apakah dia pernah ditertawai teman karena tidak menyanyikan lagu kebangsaan Thailand? Tidak ada yang tahu, yang jelas wajah toke ini terang gemilang laksana bulan yang cemerlang.

Aku Trauma dengan Sang Merah Putih, karena Aku pernah menangis dicambuk karena mengotori Nya.

Aku Trauma dengan Sang Merah Putih, karena Aku pernah menangis ditertawai teman teman sekelas karena menghina Nya...

Aku Trauma dengan Sang Merah Putih, namun Aku selalu menangis demi diri Nya dan INDONESIA RAYA.