Secara mengejutkan dengan pemeriksaan terhadap Putri Chadrawathi yang cenderung di ulur-ulur dengan berbagai alasan dalam kasus Brigadir J.
Menyebut bahwa PC mengalami depresi, sakit dan alsan lain yang mendasari tertundanya penyelidikan terhadap istri Ferdy Sambo itu.
Akhirnya Timsus polri menetapkan Putri Sambo alias Putri Candrawathi sebagai tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J. Hal itu disampaiakan oleh Irwasum Polri Komjen Agus Budi Maryoto dalam konfrensi pres pada Jumat (19/8).
Menurut Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi menjadi bagian dari dugaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam pada (8/7) lalu.
"Bahwa PC ada di lokasi sejak di Jalan Saguling dan di Duren Tiga dan melakukan kegiatan yang menjadi bagian pembunuhan Brigadir J," kata Andi di Mabes Polri, Jumat (19/8) dikutip CNN Indonesia.
Seperti diketahui pasca penembakan Brigadir J tersebut, PC pertama kali muncul dihadapan public saat menjenguk suaminya Ferdy Sambo saat ditahan di Mako Brimob pada pada Minggu (7/8).
Putri menjenguk sembari menangis mendatangi Mako Brimob, dimana suaminya yang tengah ditempatkan di sana selama 30 hari ke depan disana saat FS belum ditetapkan sebagai tersangka.
Putri mengatakan bahwa dirinya ikhlas dengan segala peristiwa yang menimpa dia serta keluarga dan memaafkan segala perbuatan yang dialami dan keluarga alami.
FS sendiri di tetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J pada Selasa (9/8). FS sendiri merupakan otak dalam pembunuhan berencana Brigadir J dirumah dinasnya tersebut atas pengakuan Bharada E.
Namun tidak hanya itu. Uang juga dijanjikan Ferdy Sambo kepada Bharada E atau Eliezer dalam pembunuhan Brigadir J, yang disebut menjanjikan uang tutup mulut sekaligus aksi penembakan senilai 1 milyard diiakaui Bharada E kepada penyidik.
