Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jika Blusukan Risma Politis, PDIP Pukul Anies 2 Langkah Sekaligus

10 Januari 2021   08:02 Diperbarui: 10 Januari 2021   08:18 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: sindonews

Seperti diketahui Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Iman Satria menyindir aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta. Menurutnya, Risma mungkin lupa telah menjadi menteri dan menganggap dirinya masih sebagai seorang wali kota.

Sedangkan pengamat politik, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menilai mantan Wali Kota Surabaya itu tak sekadar bekerja sebagai Mensos. Di balik itu semua, Jerry melihat ada manuver politik yang dilakukan Ketua DPP PDIP tersebut menuju ajang pemilu berikutnya.

Maka dengan pendapat-pendapat yang dilontarkan terkait dengan teka-teki jika blusukan Risma sendiri ada muatan politis, saya menganalisa dari sudut pandang politis belusukan tersebut yang dilakukan di Jakarta.

PDIP dan Tri Risma Risma secara politik dengan blusukan tersebut memukul secara politik Anies Baswedan dengan dua langkah, pertama adalah pilgub DKI 2022 dan kedua tentu pilpres 2024.

Tentu analisa saya berkaca pada politis blusukan itu sendiri jika ada muatan politis sebelumnya.

PDIP dan Risma ingin mengukur seberapa kekuatan energi Anies Baswedan dengan blusukan tersebut yang tentu dengan blusukan di Jakarta elektabilitas Risma selain tinggi jadi capres 2024 juga sangat potensial jadi cagub DKI 2020 menantang Anies Baswedan.

Jika nantinya Risma kuat sebagai cagub DKI di 2022, tentu PDIP akan calonkan Risma di DKI untuk memukul pertama kekuatan politik Anies Baswedan di pilgub Jakarta 2020.

Bila nantinya Risma sendiri menang dalam pilgub DKI Jakarta melawan Anies Baswedan, secara otomatis power Anies Baswedan untuk nyapres 2024 sendiri akan sangat terkuras karena sudah tidak menduduki gubernur Jakarta.

Ditambah penyokong kekuatan utama Anies Baswedan seperti ormas FPI oleh pemerintah dibubarkan pada (30-12-12) akan semakin lemah kekuatan Anies Baswedan.

Untuk itu PDIP punya keuntungan akan mudah menyongsong dan memenangkan pilpres 2024 dengan kekuatan sekutu lama memenangkan Jokowi di pilpres 2019, siapapun kompetitor capresnya nanti di 2024 dari kubu sebelah.

Menurut saya, Anies baswedan sendiri bagi PDIP adalah kompetitor politik yang nyata paling mungkin dapat diusung oleh partai politik dan kekuatan politik ex pendukung prabowo di pilpres 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun