Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sulitnya Diterima Kerja

5 Agustus 2020   20:52 Diperbarui: 15 Agustus 2020   11:51 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: lokadata.id

Tidak dapat dipungkiri nasib saya hingga kini terkatung-katung sampai hari ini. Bawasanya dengan tetap diPHKnya saya walaupun perusahaan sehat. Perusahaan tetap bersiap dikala resesi ekonomi geliatnya akan terjadi di masa yang akan datang mencari aman dengan memutuskan hubungan kerja kariyawan.

Saat ini saja berjalan dari tiga bulan yang lalu pasca saya di PHK. Sudah ada tanda-tanda menuju resesi ekonomi. Tidak hanya di Negara-negara dunia seperti Eropa dan Amerika. Resesi ekomomi juga pasti berdampak ke Indonesia.

Semakin banyaknya pengangguran saat ini serta sector-sektor ekonomi yang belum pulih membuat resesi ekonomi semakin terasa di Indonesia. Tidak dapat kita pungkiri. Bukan tidak mungkin ketika pandemi covid-19 ini terus berlangsung akan terjadi gelombang pengangguran yang besar di tahun 2020 menerjang masyarakat Indonesia.

Saya menyadari saat ini gelombang pengangguran sudah dimulai dengan semakin banyaknya perusahaan mem PHK-kan kariyawannya. Juga dengan minimnya lowongan kerja yang tersedia dimasa pandemi covid-19 ini. Sudah pasti pengangguran ada dimana-mana.

Saya salah satu yang mendapatkan predikat sebagai pengangguran itu yang sudah empat bulan ini sulit diterima kerja. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya saat saya sedang menganggur ketika tidak dimasa pandemi covid-19.

Sangat banyak lowongan kerja di sector telekomunikasi. Ditambah saya sudah pengalaman disana mengirim CV (curriculum vate) ke perusahaan bergerak di bidang telekomunikasi sudah pasti CV saya dilirik.

Berbeda dengan saat ini, memang sector telekomunikasi masih ada terus reqruitmen tenaga kerja, tetapi kesempatan saya tipis karena berbagai faktor. Salah satunya faktor yang sangat mempengaruhi adalah semakin banyak kompetitor yang sama-sama menganggur ex pekerja telekomunikasi, yang sebelumnya sudah fakum di bidang itu bahkan yang baru di PHK seperti saya.

Karena ekonomi yang carut marut kini: misalnya dulu pada saat ex perkerja telekomunikasi pensiun dari pekerjaan dunia telekomunikasi. Meneruskan profesi dengan berdagang, sebagai pekerja pabrik, dan berbagai sector lainnnya yang terimbas PHK atau berdagang turun omset.

Bukan kah mau tidak mau sector telekomunikasi yang masih membuka requitmen tenaga kerjanya, tetap saja ex pekerja telekomunikasi kembali bekerja di sector telekomunikasi untuk tetap ada penghasilan?

Saya masih ingat betul bagaimana satu perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya yang mem-PHK saya juga mem-PHK ratusan karyawannya. Bukankah ini menjadi kompetitior nyata di dunia telekomunikasi, yang akan sama-sama melamar kerja dibidang telekomunikasi, yang sebelumnya menjadi dunia kerja profesionalnya?

Cerita saya yang bulan lalu melamar kerja di perusahaan telekomunikasi benar-benar harus menelan pil pahit menerima kenyataan. Lama tidak ada kabar dari HRD setelah saya mendapat telpon dua kali untuk penempatan di Yogyakarta dan sudah sepakat negoisasi gaji, tinggal menentukan tanggal berangkat, nyatanya sampai tidak ada panggilan lanjutan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun