Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 dan Argumen Bukan Seleksi Alam

5 April 2020   19:59 Diperbarui: 12 April 2020   21:24 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: erasmusplus.it

Saat berbagai kekhawatiran yang belum terjadi menjadi beban pikiran, lalu membunuh mentalitas, hanya ungkapan semu pada sandaran-sandaran menjalani hidup. Memang sesuatu yang hidup butuh menguatkan; tidak lebih manusia menguatkan diri dengan cara berdamai dengan dirinya, bahkan saat dimana ia berusaha keras melawan sesuatu yang sedang menimpanya.

Tetapi jika pekerja tidak dapat bekerja, seniman tidak dapat melukis, penyair tidak dapat menulis, pedagang tidak dapat berdagang, pasti manusia dan dunia tidak akan pernah dalam keadaan baik-baik saja (damai). Karena satu ungkapan yang membekas, dimana lagi akan kita gantungkan keluh dan kesah ini sebagai manusia?

Memang sesuatu yang memanggil harus terus dijawab, apakah jawaban kita sebagai manusia ada yang pasti?Tentu saat kita menjawab: Tidak ada kepastian dari hidup, bahkan sekelas karyawan yang statusnya pegawai tetap sekalipun didunia kerja mereka sendiri, dapat di PHK atau (Pemeberhentian Kerja) suatu hari nanti ketika ekonomi lesu, perusahaan tempat mereka bekerja mengalami kebangkrutan.

Tetapi bagi seorang manusia, yang seharusnya siap di sambut kedatangannya adalah tentang perubahan dunia. Sebab dalam hal apapun, dunia akan terus bergerak mengikuti arusnya. Menjadi manusia merupakan pengikut dunia yang siap tidak siap, mau tidak mau; manusia harus melalui semua yang terjadi akibat dari perubahan dunia, yang akan ditawarkan sebagai tantangan alam untuk kehidupan manusia.

Karena semua yang akan terdampak perubahan, jika memang dunia melalui alam berkehandak untuk melakukan perubahan itu. Maka  dari bibit-bibit perubahan, mungkinkah ulah beberapa glintir manusia juga mendasari perbahan pada alam? Yang tidak disadari sedang melakukan seleksi terhadap apa yang menjadi bagian dari dirinya yakni; salah satunya manusia?

Jika dirasa, bahkan tidak mungkin dipikirkan, perkara virus merupakan suatu hal yang biasa. Flu, demam, dan batuk-batuk misalnya; adalah suatu hal yang harus terjadi dirasakan oleh manusia bersama dengan daya tubuhnya, berdasarkan perubahan iklim yang harus ia rasakan sendiri efeknya.

Maka saat ini dengan berbagai media yang justru menebar ketakutan akan bahaya virus covid-19, yang disinyalir juga salah satu virus cukup berbahaya di dunia. Apakah benar; ‘memang benar-benar berbahaya bagi semua manusia’? Menjadi titik tolak bawasannya sebuah virus, pasti sudah ada yang lebih berbahaya dari covid-19 dimasa lalu sebelum ilmu pengetahuan dari kesehatan manusia se-maju saat ini.

Sejatinya virus seperti flu, ia juga dapat menular. Tetapi dengan daya tahan tubuh yang kuat, manusia pasti akan tahan dengan virus flu tersebut. Jika memang sudah wabah dan musimnya sendiri, flu memang cepat berkembang, tetapi ketika manusia menjaga dirinya dengan baik, pasti kemungkinan tertular virus baik flu atau pun covid-19 sekalipun, semua dapat ditanggulangi dengan daya tahan tubuh yang dilatih untuk kuat. Bukan sebaliknya, tanpa aktivitas yang justru membuat daya tahan tubuh semakin lemah.

Harus diakui, sesuatu yang terus di beritakan media pasti menjadi sesuatu yang cepat sekali berkembang. Karena dijaman digital ini, media seperti dapat disamakan sebagai virus. Cepat dalam mempengaruhi pikiran, termasuk mencipatakan keadaan paranoid semua konsumennya. 

Oleh sebab itu, menjadi manusia abad ke-21, dimana abad ini merupakan abad yang didesign kehidupanya melalui internet. Pikiran manusia dengan sangat mudah dipengaruhi melalui telepon genggam pintar mereka sendiri. Yang diabad digital ini, telepon genggam pintar menjadi teman wajib bagi hidup manusia. Karena latar belakang zaman, bukan zaman yang mengikuti manusia tetapi manusia yang harus mampu mengikuti zamannya.

“Dalam hal kehidupan, siapapun yang tidak mampu mengikuti zaman, ia akan tercecer oleh zaman, bahkan ia "manusia" juga akan dipecundangi zamannya sendiri”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun