Mohon tunggu...
KOMiK Community
KOMiK Community Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Pencinta Film

KOMiK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub) | Komunitas Pencinta Film yang Hobi Nonton dan Nulis. Join Us: Facebook (KOMiK), Twitter (@komik_ksiana), dan Instagram (@KOMiK_Kompasiana).

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

JAFF 2022 di Usia "Blossom" dan Diundangnya KOMiK Kompasiana Hadir Ofisial

8 Desember 2022   12:05 Diperbarui: 8 Desember 2022   12:10 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara pembukaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-17 di Empire XXI Yogyakarta pada 28 November 2022 (Foto: KOMiK/Ang Tek Khun)

Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2022 dibuka dengan riuh terompet dan diakhirinya dengan melimpah tepuk tangan. KOMiK Kompasiana hadir secara ofisial dan terpilih tampil dalam program Community Presentation.

BERBICARA tentang perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) tak akan lepas dari nama sang pendiri, Garin Nugroho, serta sejumlah impiannya. Festival film yang suaranya telah bergaung jauh ke seantero jagat perfilman ini, dilahirkan konsep yang jelas. Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) di posisikan menjadi wajah lain dari Jakarta.

Peta tafsir strategis ini menjadi kekuatan sejak gagasan hingga menginjak usia "Blossom" pada tahun ini. Jakarta bagi Garin tak lain adalah pusat industri film Indonesia. Sementara Jogja, diletakkannya sebagai Kota Kerajinan film. Dalam posisi sebagai Festival Founder, Garin punya penjelasan tentang hal ini.

JAFF diharapkan membangkitkan Jogja sebagai pusaran bagi sumber daya insan perfilman negeri ini. Tentu dalam beragam kompetensi, baik sebagai pemain maupun unsur-unsur krusial lainnya. Semisal kemampuan dalam sisi artistik, para pendidik, dan pekerja terkait teknologi pendukung.

"Hal ini bisa terwujud, sekiranya JAFF tidak saja hanya pemutaran dan penghargaan, tetapi menjadi ruang menemukan dan berbagi pengetahuan dan keterampilan serta jejaring, lokal, nasional, maupun Internasional," ungkap Garin.

Ifa Isfansyah selaku Festival Director sedang menyampaikan sambutan pada acara pembukaan JAFF 2022 (Foto: KOMiK/Ang Tek Khun)
Ifa Isfansyah selaku Festival Director sedang menyampaikan sambutan pada acara pembukaan JAFF 2022 (Foto: KOMiK/Ang Tek Khun)

Jogja diharapkan menjadi ruang tumbuh yang kondusif bagi JAFF, sebab untuk menumbuhkan festival dibutuhkan beberapa modal. Harus berbasis pada modal sosial warga, modal budaya, modal intelektual, modal keterampilan dan modal jejaring, serta modal ekonomi.

"Tentu saja tidaklah perlu semuanya dipenuhi, sebutlah modal ekonomi bukanlah dasar utama di Jogja. Namun modal-modal lainnya merupakan ciri dan sejarah Jogja," jelas Garin lebih jauh.

Pada akhirnya, pemilihan Jogja tak lepas dari kekuatan institusi perguruan tinggi dan keberadaan budayawan. Lebih spesial lagi bagi Garin adalah faktor keberagaman komunitas film. JAFF saat perintisan itu, kisah Garin, berjumpa dengan lebih dari 65 komunitas yang berada di Jogja.

JAFF "Blossom"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun