Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Di Ruang Tamu, Meja dan Kursi Masih Menunggu

12 Mei 2021   20:44 Diperbarui: 12 Mei 2021   20:49 239 24
Senja baru saja bertamu.

Entah apa yang harus kuujarkan padamu. Usai salam di sujud terakhirku. Bening itu, menetes begitu saja. Tanpa berita. Tanpa aba-aba.

Kau pasti tak akan lupa. Ini bukan kali pertama. Air mata.

Ia merenangi sudut-sudut hati yang memapah rindu. Pada orang-orang yang merajah kehilangan dari satu-persatu kepergian.

Kaupun tak akan lupa. Sebab, ini bukan yang pertama. Air mata.

Ia menyelami sudut-sudut rasa yang menguji duka. Dari orang-orang yang mengeja peluang dari satu-satunya kesempatan.

Ingatan yang tak mungkin terlupa. Dan, air mata.

Ia menemani sudut-sudut asa yang memangku doa. Bagi orang-orang yang berjuang merajut segaris senyuman.

Di penghujung ramadan.

**

Senja belum berlalu.

Gema takbir merambat pelan memenuhi dimensi ruang dan waktu. Dan, di atas sajadah, aku memungut resah.

Bukan tentang perpisahan. Karena ramadan seharusnya datang tanpa sebuah penantian.

Bukan tentang kesedihan. Karena ramadan seharusnya menghadirkan kegembiraan.

Kau tahu?

Di meja makan, sisa-sisa berbuka masih berserakan. Di dapur, beragam aroma masakan berbaur. Di ruang tamu, meja dan kursi masih menunggu.

Usai senja. Maukah kau menyimpan doa, bukan air mata?

Curup, 12.05.2021
zaldy chan
Akhir Ramadan 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun