Mengadu Kemana Lagi?
Melalui berbagai audiensi dengan otoritas Daop 6, DPRD Propinsi DIY, bertemu Gubernur DIY, konsumen kereta lokal pernah mengeluhkan tentang pelayanan KA local di Daop 6 ini. Tapi jalan bagi pemecahan masalah kereta lokal disini, terutama karena rangkaian yang sudah mulai uzur sehingga mogok semakin menjadi kebiasaan, masih jauh di harapan.
Minimnya perhatian pemerintah terhadap kereta sebagai transportasi publik massal, menjadi salah satu akar penyebab mengapa isu rangkaian kereta yang semakin menua tidak pernah kelar. Ketersediaan sarana yang handal, mestinya bisa diterapkan melalui manajemen antisipasi, sehingga bila ada kereta mogok, penumpang bisa segera dialihkan ke kereta cadangan dan meminimalisir waktu keterlambatan.
Tapi demikianlah nasib pengguna transportasi publik. Kenyamanan, ketepatan waktu tempuh, kepastian dan frekuensi jam keberangkatan masih jauh dari harapan dan idealisme transportasi publik. Sementara itu, pos anggaran untuk subsidi BBM masih memegang porsi terbesar…apakah para pengguna transportasi publik perlu mempertimbangkan untuk beralih ke kendaraan pribadi (karena BBM murah?)? Bila begitu, maka tak lama lagi, jalur jalan raya Yogyakarta-Solo akan segera macet. Apakah demikian yang kita inginkan....? Sumonggo...