Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Kembalinya Si Tulip Besi

5 Agustus 2021   00:21 Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:22 182 3
Setelah ditinggal Frank De Boer yang mundur usai kegagalan Timnas Belanda di Euro 2020, kursi pelatih Tim Oranye kembali diduduki oleh sosok familiar. Adalah Louis Van Gaal, yang (kembali) dipilih KNVB (PSSI-nya Belanda) sebagai pelatih baru Timnas, dan akan (kembali) didampingi Danny Blind sebagai asisten pelatih.

Pelatih berjuluk Si Tulip Besi ini dikontrak selama setahun, sampai kualifikasi Piala Dunia 2022 selesai, atau seusai Piala Dunia 2022, jika mampu lolos ke Qatar. Dengan demikian, ini akan jadi masa bakti ketiganya di tim nasional.

Sebelumnya, pelatih bertangan besi ini sempat melatih tim juara Euro 1988 di kualifikasi Piala Dunia 2002 (gagal lolos) dan Piala Dunia 2014 (peringkat ketiga). Capaian ini sekaligus menjadikan eks pelatih Ajax Amsterdam menyamai catatan Dick Advocaat, yang pernah melatih Timnas Belanda di tiga periode berbeda.

Meski terakhir kali melatih pada musim 2015-2016, saat dipecat Manchester United, tak lama setelah meraih trofi  Piala FA, namanya masih dipandang sebagai figur ideal bagi KNVB.

Pertimbangannya, eks pelatih AZ Alkmaar punya pengalaman yang dibutuhkan untuk menghadapi jadwal padat di kualifikasi, dan pengalaman bertanding di turnamen mayor antarnegara. Inilah yang belakangan "hilang" di Timnas Belanda.

Benar, mereka mampu kembali lolos ke Piala Eropa, berkat pembenahan yang sukses dilakukan Ronald Koeman. Tapi, sepeninggal Koeman ke Barcelona, ditambah cederanya kapten tim Virgil Van Dijk, progres itu tak berlanjut.

Sebelum gagal di Euro 2020, grafik performa Frenkie De Jong dkk memang cenderung inkonsisten bersama De Boer. Mereka bahkan sempat kalah 2-4 dari Turki di laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022.

Berangkat dari situ, Van Gaal dianggap sebagai sosok yang pas untuk memperbaiki keadaan. Gaya main agresif, dengan budaya disiplin dan fleksibilitas taktik yang sudah teruji menjadi nilai plus.

Selain itu, kebiasaan eks pelatih Barcelona yang dikenal berani memberi kesempatan kepada pemain muda bisa jadi menguntungkan. Para pemain muda seperti Donyell Malen, Frenkie De Jong dan Matthijs De Ligt bisa lebih matang di bawah polesannya.

Tim juga bisa bermain lebih baik, jika para pemain muda tersebut mampu berpadu padan dengan pemain senior macam Gini Wijnaldum dan Virgil Van Dijk.

Di level antarklub, pendekatan ini terbukti sukses mengorbitkan pemain muda berbakat. Dari era Patrick Kluivert di Ajax, Xavi Hernandez di Barcelona, Sergio Romero di AZ Alkmaar, Thomas Mueller di Bayern Munich, sampai Marcus Rashford di Manchester United.

Jangan lupa, eks pelatih AZ Alkmaar juga cukup sukses mengorbitkan Memphis Depay di Timnas Belanda. Pemain Barcelona yang kini jadi bintang utama tim, mengawali cerita di timnas, sebagai seorang pemain muda yang ikut bermain di Piala Dunia 2014.

Secara taktik, eks mentor Jose Mourinho juga dikenal fleksibel. Ia memang dikenal dengan gaya main agresif, tapi tak segan juga untuk bermain pragmatis.

Pelatih juara Liga Champions 1995 ini juga dikenal fleksibel dalam hal formasi. Tak hanya terbiasa dengan formasi empat bek, dirinya juga tak kebingungan saat memainkan formasi tiga bek. Bahkan, formasi lima bek, yakni 5-3-2 juga pernah sukses diterapkannya di Piala Dunia 2014.

Terlepas dari cerita suram bersama Manchester United, dan catatan tak pernah melatih dalam 5 tahun terakhir, pengalaman dan kapabilitas pelatih kelahiran 9 Agustus 1951 ini bisa menjadi satu nilai plus buat De Oranje, dalam upaya mereka mengejar tiket lolos ke Qatar, yang bisa jadi panggung besar terakhirnya, sebelum benar-benar pensiun sebagai pelatih.

Akankah periode ketiga Louis Van Gaal bersama Tim Oranje berakhir manis?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun