Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Kembalinya Mental Petarung Liverpool

17 Mei 2021   03:05 Diperbarui: 17 Mei 2021   05:47 235 4
Bicara soal kiprah Liverpool musim ini, kekacauan memang seperti jadi nama tengah mereka. Badai cedera pemain datang, bersama dengan serentetan hasil buruk.

Akibatnya, performa ciamik Tim Merseyside saat juara Liga Inggris musim lalu bak hilang tanpa bayang.  Mereka bahkan sempat tersesat di papan tengah klasemen sementara, selagi Manchester City melaju mulus ke tangga juara liga, dan menapak final Liga Champions.

Beruntung, performa Mohamed Salah dkk perlahan membaik, dan sukses menjaga peluang finis di posisi empat besar. Momentum positif ini antara lain ditandai dengan kembalinya mental petarung, atau yang dikenal sebagai "Mentalitas Monster", karena mampu membalikkan keadaan saat tertinggal, dan "membunuh lawan" di waktu yang tepat, dalam sebuah aksi comeback nan ciamik.

Kebetulan, aksi "comeback" ini sukses mereka lakukan di dua laga terakhir, yakni saat menang 4-2 atas Manchester United di Old Trafford, dan menang 2-1 atas tuan rumah West Brom.

Di dua laga ini, The Kop kebobolan lebih dulu di 10-15 menit awal. Jika tim tersebut bermental tempe, kekalahan hampir pasti datang, karena kebobolan di menit awal adalah satu pukulan telak.

Tapi, Liverpool tetap mampu mengontrol situasi, dan mengunci kemenangan di masa injury time babak kedua, tepat sebelum pertandingan selesai, meski caranya kadang susah ditebak.

Saat mengalahkan Manchester United, serangan balik dan kecepatan Mohamed Salah jadi kuncinya. Tapi, saat menyudahi perlawanan West Brom, ada Alisson yang muncul sebagai pahlawan kemenangan, setelah Mohamed Salah sukses menyamakan skor di babak pertama.

Benar, Anda tidak salah baca. Kiper asal Brasil ini sukses mencetak gol lewat sundulan akurat, setelah memanfaatkan umpan sepak pojok Trent Alexander-Arnold. Torehan ini menjadikannya kiper pertama sepanjang sejarah klub, yang sukses mencetak gol di liga.

Gol Alisson ini menjadi satu pesan tersirat, tentang seberapa besar resiliensi tim, dalam menghadapi kesulitan, dan seberapa hebat pukulan kejutan mereka. Semua pemain benar-benar berkomitmen penuh, termasuk dalam usaha mencetak gol.

Memang, mencetak gol sebenarnya bukan hal asing buat kiper asal Amerika Latin, karena kultur sepak bola di sana memang mendukung. Secara khusus, Brasil pernah punya Rogerio Ceni, kiper yang sepanjang karirnya sukses mencetak lebih dari 100 gol.

Peran kiper di sini benar-benar persis seperti kata Johan Cruyff, yakni sebagai penyerang pertama, alias titik awal membangun serangan. Jika dibutuhkan, menyerang dan mengejar gol siap dilakukan.

Hasilnya, keberanian mereka ambil risiko sungguh istimewa. Inilah satu nilai plus yang bisa sangat melegakan, sekaligus mendebarkan buat tim, terutama saat kebuntuan datang.

Secara khusus, kemenangan atas West Brom ini menunjukkan, mentalitas tangguh itu telah kembali. Mereka
masih punya efek kejutan ampuh, saat menghadapi tim yang bermain defensif.

Mereka juga sudah mulai terbiasa dengan krisis cedera pemain, jadi bisa fokus sepenuhnya di lapangan. Selebihnya, mari kita lihat, bagaimana perjuangan mereka di dua laga sisa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun