Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Simbiosis yang Semu

27 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 27 Januari 2021   15:41 124 3
Dalam hayal panjang malam ini
ku ingin sekali menuntutmu
Namun ku tak mampuh lakukan
Nalarku terhenti,,seketika atmaku berbisik lirih
Ia merontah ,merajam batin tak peduli getir yang kurasakan
Akupun tersungkur dalam rinai tetesan netraku

Seakan tersesat dalam  petah penuh labirin
Jiwaku berimajinasi berusaha membebaskan peliknya rute yang kulewati
Mencoba untuk keluar,sekedar menghirup aroma hembusan bayu
Hanya untuk memberi ruang pada rongga- rongga bronkus ku
Agar jiwa ini tak terbelenggu kesesatan yang menjerumuskan batinku,,,

Engkau yang selalu hadir dalam bias-bias rona senja
Setiap bayangan dirimu dalam lamunanku
terekam jelas
Taukah engkau,,? dalam diamku wajahmu terlukis rapi
Begitu rapihnya,
akupun mendokumentasikan setiap moment yang hadir bersama bayangamu
Agar kelak aku tidak tersesat dalam pengembaraan

Ku ingin dia  menjadi pemandu dalam pengembaraanku
Namun kenyataannya aku selalu buntuh
Aku kehabisan navigasi dalam hidupku
Hingga jiwaku tersesat dalam pilihan menentukan arah
Perlahan kesabaranku mulai pudar seiring meredupnya bias-bias senja itu

Kutelan pedih yang mengiring sendiriku di tepis getir yang tak bergemuruh
Meski membentur dinding kalbuku,
Aku pasrah semoga belum kalah,,
Cukup dirimu tau
Aku disini merindukanmu tak ada kata lain kecuali kata itu

Untukmu yang disana,,,
Ada lirih seketika yang menampar lamunanku
Kudekap kehampaan di malamku yang sunyi
Berharap ada cahaya gemintang dalam lintasan bimasakti
Agar dia menjadi pemanduku kelak
karena tanpa dia,dekatnya jarak tak mampuh menenukanmu,,,

Dalam diam ku bertanya,,
Maukah dirimu menjadi cahaya bintang dalam pengembbaranku.?


Jakarta 26 Mei 2020

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun