Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Ingatan Seorang Anak Pejabat

2 Agustus 2021   17:57 Diperbarui: 2 Agustus 2021   18:31 126 11
Ingatan Seorang Anak Pejabat

Di ruang tamu ini datang kawan lama. Dia anak bungsu seorang pejabat. Kudengar bapaknya dapat kursi baru.

Dia berbeda dengan bapaknya. Sangat baik dan mau meminjamkan segenggam uang untukku. Meski tidak terlalu banyak.

Daku bertanya, "mengapa kau tak mau jadi pejabat? Padahal, besar peluang mencapai hal yang diimpikan sebagian rakyat."

Dia menjawab, "Tuhan memintaku menjadi merdeka."

Dia lalu menceritakan semua pengalaman pahit bapaknya kepadaku. Ingatannya tentang betapa banyak tangis yang harus dikorbankan, ketidaktenangan, dan kepedihan akibat takhta.

Malam ini, ada ucap yang akan dikenang.

"Kamu jadi penyair saja. Biarkan aku memerangi mereka dengan caraku sendiri," ucapnya sembari meletakkan selembar kertas bertuliskan wasiat.

Nusantara, 24 Zulhijah 1442 H
Puisi Kemerdekaan Yoga Prasetya bagian 5

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun