Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Prometheus (2012): Upaya Menjawab Pertanyaan Besar Manusia

8 Juni 2012   06:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:15 329 0

Film ini tidak menyuguhkan rentetan aksi seru kejar-kejaran manusia melawan makhluk asing yang haus darah. Tidak juga parade senjata berat penghancur raksasa dari luar angkasa yang gelap. Film ini, dibanding dengan pendahulunya, nyaris tidak mencekam sama sekali.

Namun, tentu saja suguhan visual effect-nya luar biasa mempesona, jika tidak boleh dibilang sempurna. Bahkan dibanding “Avatar (2009)” karya James Cameron yang fenomenal itu, “Prometheus (2012)” boleh dibilang punya kualitas setara!

Tampilan 3D-nya pun sangat mumpuni, mengingat gambar dalam film ini diambil menggunakan kamera 3D yang juga digunakan James Cameron untuk merekam filmnya. So, menonton film ini dalam format 3D sangatlah direkomendasikan.

Jika pernah membaca buku “Contact (1985)” tulisan Carl Sagan atau “Sphere (1987) milik Michael Crichton”, maka “Prometheus (2012)” akan mudah sekali kita pahami.

Film berdurasi 124 menit ini mengemukakan pertanyaan-pertanyaan besar dalam kehidupan manusia melalui visual effect-nya yang benar-benar memanjakan mata. “Dari mana kita berasal?”, “Apa misi kita di dunia?”, dan “Kemana kita pergi setelah ini?” adalah beberapa pertanyaan itu.

Menggugah. Membuat gelisah. Bagi sebagian orang, barangkali akan membuat marah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun