Pagi hari di grup dimulai dengan sapaan hangat dari Biolis, memecah kesunyian di antara jarak dan waktu yang memisahkan mereka. Tanggapan yang datang dari Zahri, Lasmiyati, dan teman-teman lainnya, mengisyaratkan kerinduan yang sama akan masa lalu yang mereka bagikan bersama.
Kesedihan pun terasa saat mereka mengingat kenangan yang telah lewat. Raflesia mengungkapkan rasa sedihnya, diiringi dengan dukungan dari teman-teman lainnya yang merangkulnya dengan kata-kata penyemangat.
Meskipun terpisah jauh, mereka tetap saling menjaga dan memberikan dukungan satu sama lain. Bahkan ketika teman-teman lainnya merayakan keceriaan, Lasmiyati tidak ketinggalan memberikan doa dan harapan yang baik bagi mereka yang merayakan momen bahagia.
Namun, dalam kebersamaan itu, ada yang merasa kehilangan. Yuswandi bertanya tentang keberadaan Syam, yang ternyata tidak pernah terlihat di foto-foto masa lalu. Ernawati pun mencoba membantu dengan mencari foto di album masa lalu, memberikan kesempatan bagi teman-teman untuk merangkul kenangan yang telah lama terlupakan.
Saat bulan Ramadhan semakin dekat, kehangatan grup semakin terasa. Joko mengingatkan akan pentingnya memaafkan satu sama lain dan memulai bulan suci dengan hati yang bersih. Setiap kata-kata dan doa yang disampaikan oleh teman-teman di grup, memberikan kedamaian dan ketenangan di hati masing-masing.
Dalam kebersamaan yang penuh kehangatan dan kedekatan, mereka merasa bersyukur atas ikatan yang terjalin di antara mereka. Meskipun terpisah oleh jarak dan waktu, mereka selalu bisa mengandalkan satu sama lain dalam suka dan duka. Dan dengan doa-doa yang terucap, mereka bersama-sama menghadapi masa depan dengan penuh harapan dan kebahagiaan.