Mohon tunggu...
KOMENTAR
Trip Pilihan

Antara Kudus, Demak, dan Semarang

22 Desember 2019   16:01 Diperbarui: 22 Desember 2019   16:19 32 3
Rasanya baru kemarin kami dijemput di bandara Ahmad Yani Semarang dan sekarang kami sudah diantar kembali ke bandara ini.

Begitu cepat waktu berlalu dan bumi berputar cepat.  Tiga hari tak terasa sangat.  Kami berada di kota kretek Kudus yang nyaman dan hangat.

Setelah kegiatan workshop Elearning di Pusat Belajar Guru, kami kembali ke hotel Kenanga Asri. Hotel yang terletak di pusat kota Kudus.

Malam hari kami dijemput mas Slamet dan mas Ari Wijaya. Kami diajak menikmati makanan kuliner khas Kudus yaitu Garang Asem isi ayam.

Enak sekali rasanya.  Lezat sampai ke tulang sumsum.  Bumbu pedasnya dan rasa asem tomat hijaunya pas banget di lidah. Pak Youri sampai nambah dua kali nasinya. Maknyus pokoknya!

Krupuk singkongnya juga enak.  Kami sampai membawanya pulang le kamar hotel Kenari Asri.

Semalam kami tidur kelelahan dan kekenyangan. Saya sampai belum bisa tidur. Akhirnya saya putuskan saja untuk menulis kegiatan hari ini di blog http://kompasiana.com/wijayalabs.

Satu artikel selesai dan baru tertidur pulas larut malam.  Saya bersyukur kepada Allah karena dapat bersilahturahim ke kota Kudus dan berbagi ilmu Elearning.

Adzan subuh membangunkan kami dan usai sholat subuh saya keluar kamar.

Masih sepi sekali di kota ini dan saya melihat sudah banyak pedagang mulai mempersiapkan dagangannya di jalan Ahmad Yani Kudus.

Hari minggu ini ada Car Freeday dan ratusan pedagang kaki lima siap menjual barang dagangannya.

Saya membeli Leker. Makanan ringan isi pisang.  Seribu rupiah sebuah. Saya membelinya lima buah.

Saya keliling sepanjang jalan Ahmad Yani dan saya melihat penjual nasi kebuli sudah dikerebuti pembeli. Selain rasanya enak, harganya murah sekali.  Hanya sepuluh ribu rupiah saja. Perut kita sudah kenyang dibuatnya.

Saya terus berjalan mengikuti area car freeday. Saya temukan penjual kacang goreng. Saya beli dua buah dengan harga murah.

Pak Youri saya telpon. Beliau saya infokan harga kacang goreng. Cuma 13.000 per bungkus. Tanpa banyak pikir beliau langsung pesan 16 buah.  Katanya untuk oleh oleh ke tetangganya.

Pulang keliling jalan pagi di Ahmad Yani,  saya kembali ke kamar hotel. Pak Youri senang sekali karena sudah saya belikan oleh oleh pesanannya.

Tak lama kemudian mas Erri datang ke kamar.  Rumah beliau tidak jauh dari hotel.  Saya ajak kembali jalan jalan pagi di jalan ahmd yani. Kami membeli kaos kaki dan sapu tangan serta asesoris mobil dengan harga murah. Harga kaki lima rasa bintang lima.

Habis sarapan tadi pagi perut masih terasa kenyang. Tawaran mas Erri untuk makan nasi dengan daun jati terpaksa saya tolak.  Padahal lauknya cukup menggiurkan. Ikan teri dan nangka gudeg.

Mas Sugeng tepon tak lama kemudian. Katanya Sate Kebo siap diantar ke hotel.  Saya iyakan saja.  Sebab belum pernah merasakannya. Semalam ingin mencoba gak cukup waktunya.

Kami berkumpul kembali di hotel dan mas Ari bersama mas Ida sudah siap mengantar kami ke bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Pukul 10.30 wib kami check out dari hotel. Mobil mampir ke mampir ke masjid Demak. Mas Ida yg mengendarai mobil mengantar kami ke masjid Demak bersama mas Ari.

Waktu sholat dhuhur tiba. Kami mendengarkan suara bedug dan adzan dari masjid. Pak Youri dan saya sempat foto foto di halaman masjid.

Habis sholat kami diajak makan bakso balungan di depan alun alun kota Demak. Nikmat sekali rasa baksonya. Kapan kapan mau ajak anak dan istri ke kota ini lagi.

Mobil terus melaju menuju Semarang dan kami cari oleh oleh khas Semarang.

Lumpia adalah oleh oleh yg kami cari. Namun kehabisan dan kami diminta untuk menunggu selama 30 menit.

Kami diburu oleh waktu.  Akhirnya kami putuskan tidak jadi beli oleh oleh. Mobil langsung menuju bandara Ahmad Yani Semarang yang semakin kinclong. Bagus banget bandaranya.

Berada di bandara ini serasa pergi ke luar negeri.  Bagus dan masih baru nampaknya. Kami nyaman menunggu di tempat ini.

Antara Kudus, Demak dan Semarang. Tak terasa sudah sampai dalam pandangan. Tiket bourding sudah ditangan. Itu tandanya kami harus masuk ke ruang tunggu penumpang.

Selamat tinggal kawan kawan guru penggerak. Kita bertemu kembali lewat dunia maya.

Jauh terasa dekat.  Teknologi memudahkan komunikasi kita. Merdeka belajar melatih kemandirian anda.

Sampai bertemu di lain waktu dan selamat hari ibu. Saya pasti akan merindukan bapak dan ibu guru yang ingin maju.   Di pintu wa group kita bertemu.


Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog http://wijayalabs.com

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun