Mengawali sebuah episode “goro-goro” dalam cerita wayang kulit, seorang dalang akan menyajikan sebuah prolog cerita atau penggambaran sebuah jagad yang mencerminkan situasi
chaos, gonjang-ganjing, penuh bencana, kekeringan melanda, gempa bumi, dan kelaparan yang tiada tara yang dialami penghuni jadag dan seisinya.
KEMBALI KE ARTIKEL