Haruskah "lockdown" diterapkan di Indonesia? Seperti apa prosedur dan penerapannya yang paling tepat? Bagaimana memastikan bahwa lockdown akan membuahkan lebih banyak harapan daripada kerugian?
Upaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai lockdown tidak akan mudah. Bahkan, mungkin akan membawa kita pada lebih banyak tanda tanya.
Misalnya, bagaimana menjelaskan "local lockdown"? Mengapa "lockdown lokal" di daerah A berbeda dengan daerah B. Lalu di daerah C hanya untuk membatasi akses masuk atau akses keluar.
Perlukah "lockdown" yang berbeda-beda di setiap wilayah mengingat terdapat beberapa hal yang tidak seragam?
Kerumitan lockdown bukan saja karena tidak dikenal dalam undang-undang kita, tapi lebih karena belum tersedia pengalaman nyata secara kolektif pada masyarakat kita yang benar-benar sesuai mengenai lockdown.
Sedangkan lockdown dan tidak lockdown didukung oleh nalar yang boleh jadi benar kedua-keduanya.
KEMBALI KE ARTIKEL