Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Berfilsafat dari Bawah

22 Januari 2021   16:48 Diperbarui: 7 Februari 2021   21:07 277 6
Mungkin teman-teman bertanya, mengapa saya memilih "Berfilsafat dari Bawah" sebagai judul besar dari sekian banyak tulisan saya di Kompasiana. Kali ini, saya berusaha menjelaskan sedikit latar belakang judul tersebut.

Judul "Berfilsafat dari Bawah" terinspirasi oleh buku berjudul "Menjadi-Mencintai: Berfilsafat-Teologis Sehari-hari". Buku ini ditulis oleh Profesor Armada Riyanto. Dalam bukunya tersebut, beliau berusaha merefleksikan peristiwa harian berdasarkan perspektif filsafat-teologis. Di sana, Armada Riyanto merefleksikan persoalan-persoalan konkret-harian tetapi tetap dengan metode filosofis. Dia juga banyak mengutip gagasan para filsuf.

Dalam dunia filsafat, metode yang demikian disebut fenomenologi. Fenomenologi berasal dari kata bahasa Yunani, yakni: "phainomenon" (yang tampak) dan "logos" (ilmu atau diskursus). 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun